Menu

Mode Gelap

Nasional · 5 Nov 2025 23:27 WITA

Fadli Zon Tegaskan Tak Ada Bukti Soeharto Terlibat Genosida, Nilai Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional


 Fadli Zon Tegaskan Tak Ada Bukti Soeharto Terlibat Genosida, Nilai Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan Presiden kedua Republik Indonesia, Soeharto, terlibat dalam tindakan genosida pada peristiwa tahun 1965–1966.

Hal itu disampaikan Fadli menanggapi adanya penolakan terhadap rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

“Enggak pernah ada buktinya kan? Enggak pernah terbukti. Pelaku genosida apa? Enggak ada. Saya kira enggak ada itu,” kata Fadli Zon usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Ia menegaskan, setiap penilaian terhadap tokoh sejarah harus didasarkan pada data dan fakta sejarah, bukan asumsi atau narasi yang belum terbukti secara ilmiah.

READ  Megawati Ucapkan Selamat HUT ke-80 TNI: Penjaga Kedaulatan dan Perdamaian Dunia

“Ya, apa faktanya apa? Ada yang berani menyatakan fakta? Mana buktinya? Kan kita bicara sejarah dan fakta dan data gitu. Ada enggak? Enggak ada kan?” tegasnya.

Penuhi Syarat Pahlawan Nasional

Fadli menjelaskan bahwa Soeharto telah memenuhi seluruh persyaratan administratif dan historis untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, berdasarkan hasil kajian dari Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan, pemerintah provinsi, hingga Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) di bawah Kementerian Sosial.

“Tim itu terdiri dari sejarawan, tokoh agama, akademisi, hingga aktivis. Mereka yang mengusulkan nama-nama calon penerima gelar Pahlawan Nasional. Dari beberapa lapisan itu, Soeharto sudah memenuhi syarat. Enggak ada masalah dan itu datangnya dari masyarakat juga,” ujar Fadli.

READ  Presiden Prabowo: TNI Selalu Tampil di Saat Kritis dan Harus Siap Hadapi Segala Kemungkinan

Jasa Soeharto di Masa Perjuangan

Menurut Fadli Zon, salah satu pertimbangan utama pengusulan nama Soeharto adalah perannya sebagai pemimpin Serangan Umum 1 Maret 1949, peristiwa penting yang menjadi titik balik pengakuan dunia terhadap eksistensi Republik Indonesia.

“Itu salah satu yang saya baca dari usulan-usulan itu. Pak Harto sebagai komandan Serangan Umum 1 Maret punya jasa besar dalam perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, Soeharto juga dikenal memimpin Operasi Pembebasan Irian Barat, yang menjadi salah satu misi penting dalam upaya mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia.

READ  Romo Magnis: Soeharto Tidak Layak Diberi Gelar Pahlawan Nasional

“Belum lagi operasi pembebasan Irian Barat dan lain-lain. Jadi ada banyak rinciannya. Nanti kalau mau lebih lengkap bisa kami sampaikan,” ujar Fadli.

Pertimbangan Menyeluruh

Fadli Zon menegaskan bahwa penetapan gelar Pahlawan Nasional kepada seseorang tidak dilakukan secara serampangan. Semua nama yang diusulkan telah melalui proses kajian panjang dan melibatkan berbagai unsur masyarakat.

“Ini proses panjang dan multidisipliner. Tidak serta-merta ditetapkan, tapi melalui kajian mendalam dan objektif,” kata Fadli menutup keterangannya.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional