SOALINDONESIA – JAKARTA – Politisi senior PDI Perjuangan, Olly Dondokambey, resmi dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDI-P Sulawesi Utara. Pencopotan ini merupakan bagian dari langkah konsolidasi internal partai untuk mencegah rangkap jabatan antara pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Dikutip dari Kompas.com, keputusan ini diambil untuk memperkuat struktur organisasi dan memastikan fokus kerja setiap kader sesuai posisinya.
Olly, yang saat ini menjabat sebagai Bendahara Umum PDI-P, termasuk dalam daftar nama-nama penting yang dicopot karena merangkap jabatan. Kebijakan serupa juga diterapkan kepada Said Abdullah (eks Ketua DPD Jawa Timur), MY Esti Wijayanti (eks Ketua DPD Bengkulu), serta Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul (eks Ketua DPD Jawa Tengah).
Ketua DPP PDI-P, Komarudin Watubun, menyampaikan bahwa aturan tersebut sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) hasil Kongres VI partai. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini berlaku untuk semua kader, tanpa terkecuali.
“Itu konsolidasi biasa saja, jadi jangan diputar-putar,” ujar Komarudin, Sabtu (23/8/2025).
Lebih lanjut, Komarudin menjelaskan bahwa pengurus DPP harus fokus membina struktur organisasi dari tingkat nasional hingga ranting di seluruh Indonesia. Dengan demikian, tidak diperkenankan lagi merangkap jabatan di tingkat DPD.
Siapa Olly Dondokambey?
Lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 18 November 1961, Olly Dondokambey merupakan salah satu tokoh senior di PDI Perjuangan. Selain menjabat sebagai Bendahara Umum, ia juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara selama dua periode (2016–2025).
Jejak pendidikan Olly dimulai dari SMA Negeri Manado, kemudian menempuh pendidikan tinggi di Akademi Akuntansi Jayabaya dan STIE Tri Dharma Widya. Ia juga menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Sam Ratulangi dan Profesor HC dari Wuhu Institute of Technology, China.
Sebelum terjun ke politik, Olly sempat berkecimpung di dunia bisnis dan ekonomi. Karier politiknya mulai menanjak sejak bergabung dengan PDI-P pada 2001, hingga menjabat berbagai posisi strategis di DPR RI, seperti Ketua Komisi XI dan Wakil Ketua Banggar.
Dengan kebijakan baru ini, Olly akan fokus menjalankan tugasnya sebagai pengurus pusat partai, khususnya dalam konsolidasi dan strategi keuangan PDI Perjuangan menjelang tahun-tahun politik mendatang.