SOALINDONESIA–DENPASAR Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi para korban banjir di Banjar Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Bali, Jumat (12/9). Dalam kesempatan itu, Gibran menyinggung soal pembangunan yang masif di Bali sebagai salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam penanganan banjir.
Seorang warga yang menjadi korban banjir menyampaikan keluhannya langsung kepada Gibran. Ia meminta agar pemerintah segera mencari solusi agar bencana serupa tidak terus berulang.
“Mohon solusi ke depan, Pak. Mohon Bapak bisa koordinasi dengan para ahli perairan karena sumber-sumber air sudah jelas, Pak, cuma gorong-gorong hilirnya cuma satu,” ujar warga tersebut.
Menanggapi hal itu, Gibran memastikan pemerintah akan bergerak cepat. Ia menekankan pentingnya memperbaiki sistem drainase dan memperluas area resapan air, terutama di wilayah Denpasar.
“Karena pembangunan di Bali ini sangat masif, saya titip saja nanti kita temukan (solusinya). Drainase, tempat-tempat serapan air harus diperhatikan agar tidak terjadi banjir seperti ini. Kita juga ingin pasca-kejadian ini sektor pariwisata tetap terjaga, dan ibu-ibu pedagang bisa kembali berjualan,” kata Gibran.
Pemkot Denpasar Akui Banjir Sulit Terbendung
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengungkapkan bahwa pemerintah kota sebenarnya sudah melakukan sejumlah upaya pencegahan. Namun, derasnya hujan yang mengguyur membuat banjir tak bisa dihindari.
“Artinya sebenarnya sudah ada penurunan drainase, tapi karena hujannya juga luar biasa,” ujar Jaya Negara.
Korban Banjir Bali
Hingga saat ini, banjir besar di Bali telah menelan korban jiwa sebanyak 18 orang, dengan 5 warga masih dinyatakan hilang. Sebanyak 441 warga juga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.