SOALINDONESIA–JAKARTA Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mendapat sorotan setelah kasus keracunan massal menimpa pelajar di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tenggara, dan Garut, Jawa Barat. Ratusan siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan dari program pemerintah tersebut.
Menanggapi hal itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan permintaan maaf mewakili pemerintah dan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Pertama-tama tentunya kami atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah. Tentu saja ini bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan kesengajaan,” kata Prasetyo kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/9).
Pemerintah Pastikan Penanganan Korban
Prasetyo menegaskan, pemerintah telah berkoordinasi dengan BGN serta pemerintah daerah untuk memastikan seluruh siswa terdampak segera mendapat perawatan medis.
“Yang pertama adalah memastikan bahwa seluruh yang terdampak mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Evaluasi dan Mitigasi
Selain penanganan korban, pemerintah juga menyiapkan langkah evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan MBG.
“Yang kedua tentu harus dilakukan upaya evaluasi termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali,” tambahnya.
Kasus keracunan ini menambah daftar catatan buruk dalam pelaksanaan program MBG yang digagas untuk meningkatkan asupan gizi siswa di berbagai daerah. Pemerintah berjanji memperketat pengawasan distribusi dan kualitas makanan agar kejadian serupa tidak berulang.