SOALINDONESIA–NEWYORK Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato tegas dan menyentuh dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9).
Mengawali pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas inisiatif Prancis dan Arab Saudi dalam memimpin dan menyelenggarakan pertemuan penting ini. Ia menyebut forum tersebut sebagai “langkah strategis komunitas internasional dalam mencari jalan damai yang adil dan bermartabat bagi rakyat Palestina.”
Kutuk Kekerasan di Gaza: “Bencana Kemanusiaan di Depan Mata Kita”
Presiden Prabowo mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Jalur Gaza. Dalam pidatonya, ia menyoroti penderitaan warga sipil, terutama perempuan dan anak-anak, yang menjadi korban konflik bersenjata.
“Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. Kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa,” tegasnya di hadapan para pemimpin dunia.
Ia menegaskan bahwa tanggung jawab komunitas internasional saat ini bukan hanya untuk rakyat Palestina, melainkan juga menyangkut masa depan Israel dan kredibilitas PBB dalam menegakkan keadilan global.
Solusi Dua Negara adalah Kunci Perdamaian
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten memperjuangkan Two-State Solution sebagai satu-satunya jalan yang realistis menuju perdamaian abadi.
“Oleh karena itu, Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina. Hanya solusi dua negara inilah yang akan membawa perdamaian,” katanya.
Dalam pernyataan yang disambut hangat oleh sejumlah delegasi, Presiden juga menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengakui Israel secara resmi, dengan satu syarat penting:
“Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel.”
Dukung Deklarasi New York, Siap Kirim Pasukan Perdamaian
Presiden Prabowo menyampaikan dukungannya terhadap New York Declaration, dokumen penting yang menjadi pijakan utama konferensi ini dalam memajukan upaya damai dan solusi dua negara.
Ia juga mengapresiasi langkah negara-negara besar yang telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka, termasuk Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal.
“Pengakuan Negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan: sejarah tidak berhenti,” ujarnya penuh makna.
Mengakhiri pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk terlibat aktif dalam misi perdamaian, termasuk pengiriman pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera PBB.
“Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan. Kita harus mengatasi kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia. Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kita bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian,” pungkasnya.
Komitmen Tegas Indonesia
Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi ini menandai posisi aktif Indonesia sebagai bagian dari core group negara-negara yang mengawal proses perdamaian dan implementasi solusi dua negara.
Dalam forum yang hanya diikuti 33 negara dan organisasi internasional ini, Indonesia tampil sebagai suara kuat dari Asia Tenggara yang konsisten memperjuangkan keadilan bagi Palestina.
Turut mendampingi Presiden dalam konferensi ini antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Umar Hadi.