Menu

Mode Gelap

News · 25 Sep 2025 18:19 WITA

Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.333 Siswa, Kasus Meluas ke Dua Kecamatan


 Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.333 Siswa, Kasus Meluas ke Dua Kecamatan Perbesar

SOALINDOBESIA–BANDUNGBARAT Jumlah korban keracunan massal akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bertambah. Hingga Kamis siang (25/9/2025), total 1.333 siswa dari berbagai jenjang pendidikan dilaporkan mengalami gejala keracunan, menjadikan insiden ini salah satu kasus terbesar sejak program MBG diluncurkan.

Peristiwa ini terungkap pertama kali pada Senin (22/9) di SMK Pembangunan, Kecamatan Cipongkor, dan terus meluas ke sekolah-sekolah lain di dua kecamatan berbeda: Cipongkor dan Cihampelas.

Klaster Pertama: Cipongkor, 411 Siswa Keracunan

Kasus awal terjadi di Cipongkor, bermula dari konsumsi makanan MBG yang dipasok oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipari Makmur Jaya.

Hingga Selasa (23/9), korban di klaster ini telah mencapai 411 siswa, berasal dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMA. Para korban dirawat di Posko Kesehatan Kecamatan Cipongkor, dan sebagian dirujuk ke RSUD Cililin.

READ  Mitsubishi Umumkan Recall L300 di Indonesia, Ini Penyebab dan Solusinya

“Kasus yang baru dari kemarin Rabu ada 730 orang,” kata Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, Kamis (25/9).

Ia menyebut, meski jumlah kasus harian menurun, korban baru terus berdatangan, dengan lima siswa masih dirawat karena gejala pusing, mual, dan sesak napas.

Klaster Kedua: Cihampelas, 192 Siswa Terpapar

Gelombang kedua keracunan terjadi pada Rabu (24/9) di dua lokasi berbeda, yakni Cipongkor dan Cihampelas. Sumber makanan untuk klaster kedua berasal dari dapur SPPG berbeda, bukan dari Cipari Makmur Jaya.

Jumlah korban di Cihampelas mencapai 192 siswa, dengan sebaran sebagai berikut:

176 siswa SMKN 1 Cihampelas

7 siswa MA Al Mukhtariyah Mande

8 siswa MTs Al Mukhtariyah Mande

1 siswa SDN 1 Cihampelas

“Perkembangan sementara jumlah korban keracunan sampai Kamis pukul 12.00 WIB sebanyak 192 orang,” kata Kapolsek Cililin, AKP Andriani.

READ  Korban Banjir Bandang Nagekeo Bertambah Jadi Enam, Ermelinda Co’o Meninggal di RSUD Aeremo

Rincian Penanganan dan Kondisi Terkini Korban

Posko Puskesmas Cihampelas:

52 pasien tercatat

47 siswa dinyatakan sembuh

5 siswa dirujuk ke fasilitas kesehatan, termasuk 2 ke RSUD Cililin

Posko GOR Desa Mekarmukti:

140 siswa ditangani

63 siswa sembuh

4 siswa masih dalam observasi

75 siswa dirujuk ke fasilitas kesehatan, antara lain:

RSUD Cililin

RS Dustira Cimahi

RS Kharisma Cimareme

Klinik Harapan Kita

Gejala yang Dialami Korban

Menurut data medis dari Dinas Kesehatan Bandung Barat, gejala yang dilaporkan para siswa sangat beragam:

Gejala Jumlah Kasus

Pusing 110 siswa

Mual 99 siswa

Sakit perut 24 siswa

Sesak napas 18 siswa

Lemas 19 siswa

Muntah 20 siswa

Sakit tenggorokan 13 siswa

Diare 4 siswa

Demam 3 siswa

Sakit kepala 2 siswa

Pemerintah Didesak Evaluasi Menyeluruh Program MBG

Kasus keracunan massal ini memicu kekhawatiran publik terhadap standar keamanan pangan dalam pelaksanaan program MBG. Meski program ini diinisiasi untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa, lemahnya pengawasan terhadap dapur penyedia dan proses distribusi makanan dinilai sebagai faktor utama penyebab kejadian.

READ  BGN Bela Penggunaan Hiu Goreng dalam Menu MBG: Berdasarkan Kearifan Lokal

Sejumlah kalangan mendesak evaluasi menyeluruh, termasuk:

Sertifikasi dapur penyedia MBG

Standar kebersihan bahan baku dan air

Pengawasan lebih ketat oleh Dinas Kesehatan dan Badan Gizi Nasional

Partisipasi aktif masyarakat dan sekolah dalam pelaporan dini

Pemeriksaan Laboratorium dan Investigasi Berlanjut

Hingga saat ini, sampel makanan dan air minum dari beberapa dapur SPPG telah diambil untuk diuji laboratorium oleh BPOM dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bersama Tim Terpadu dari pusat juga tengah melakukan investigasi lapangan untuk menelusuri sumber pasti kontaminasi, termasuk kemungkinan kelalaian penyedia makanan.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

Baca Lainnya

Hari ke-6 Evakuasi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 20 Korban Tewas, 15 Belum Teridentifikasi

5 Oktober 2025 - 02:09 WITA

Paparan Radioaktif Cesium-137 di Cikande: Pemerintah Perketat Akses & Angkut Material Berbahaya

5 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Komdigi Bekukan Sementara TDPSE TikTok, DPR Dorong Regulasi Khusus Media Sosial

5 Oktober 2025 - 01:46 WITA

Stok BBM SPBU Swasta Terancam Habis Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Pembelian dari Pertamina

5 Oktober 2025 - 00:49 WITA

TNI Siapkan 200 Motor dan Doorprize Lainnya di HUT ke-80 di Monas, Gratis untuk Masyarakat

5 Oktober 2025 - 00:07 WITA

Mantan Dirut Asabri Adam Damiri Ajukan PK ke MA, Klaim Ada Bukti Baru

4 Oktober 2025 - 21:31 WITA

Trending di News