Menu

Mode Gelap

Nasional · 1 Okt 2025 15:52 WITA

Menkes Usul Gizi dan Keamanan Pangan Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah: Anak Bisa Deteksi Makanan Tak Layak


 Menkes Usul Gizi dan Keamanan Pangan Jadi Mata Pelajaran Wajib di Sekolah: Anak Bisa Deteksi Makanan Tak Layak Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengusulkan agar mata pelajaran tentang gizi dan keamanan pangan dimasukkan ke dalam kurikulum wajib di sekolah-sekolah.

Usulan ini dilontarkan Menkes dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI pada Rabu (1/10/2025), sebagai langkah preventif dalam menanggapi meningkatnya kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kita sejak dulu waktu stunting sudah bikin Kurikulum Merdeka sama Pak Nadiem (Makarim). Beberapa kurikulum-kurikulum kesehatan dibikin bersama-sama dengan Mendikdasmen dulu yang kita masukkan ke Kurikulum Merdeka Belajar. Sehingga mendidik anak-anak kita mengenai gizi dan keamanan makanan,” ujar Budi.

Ingin Kurikulum Gizi Bukan Sekadar Pilihan, Tapi Wajib

Menkes mengaku sudah berbicara langsung dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) agar topik gizi dan keamanan pangan tidak hanya menjadi bagian dari pilihan dalam Kurikulum Merdeka, tetapi masuk sebagai pelajaran wajib.

READ  Polda Metro Jaya Tetapkan 6 Tersangka Kasus Penghasutan Demo Akhir Agustus

“Saya udah ngomong sama Menteri Dikdasmen, kalau bisa yang mengenai keamanan pangan dan gizi dimasukin bukan hanya Merdeka Belajar, itu kan bisa milih, ini dimasukin sebagai wajib,” tegasnya.

Langkah ini, menurut Budi, akan memberikan fungsi kontrol tambahan di lingkungan sekolah, khususnya terhadap kualitas makanan yang disediakan dalam program MBG.

Anak-Anak Bisa Menjadi Pengawas Pertama

Dengan dibekali pengetahuan dasar tentang gizi dan keamanan makanan, Budi berharap para siswa bisa lebih sadar dan kritis terhadap makanan yang mereka konsumsi. Ia mencontohkan, anak-anak akan mampu menilai sendiri jika ada makanan yang tampaknya tidak layak konsumsi.

“Supaya nanti anak-anak juga tahu. Gak usah diajarin gurunya. ‘Pak, ini sudah gak sehat nih, jadi saya gak makan,’ dan melaporkannya. Sehingga fungsi kontrolnya lebih baik lagi,” terang Budi.

READ  Melly Goeslaw Tekankan Kolaborasi Lintas Kementerian untuk Pastikan Pelestarian Budaya Relevan bagi Generasi Muda

Materi Sudah Disiapkan, Peluncuran Segera Dilakukan

Menkes juga mengungkapkan bahwa materi pembelajaran tentang gizi dan keamanan pangan sudah disusun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), sehingga implementasinya tinggal menunggu peluncuran resmi.

“Materi-materinya kan sudah ada juga, sudah dibikinin sama teman-teman dari Kemendikdasmen sehingga ini akan kita luncurkan,” ujarnya.

Latar Belakang: Kasus Keracunan MBG Terus Meningkat

Usulan Menkes ini datang di tengah sorotan publik terhadap meningkatnya kasus keracunan makanan MBG yang terjadi di berbagai daerah. Program Makan Bergizi Gratis, yang menjadi program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto, bertujuan meningkatkan kualitas gizi pelajar di seluruh Indonesia.

READ  Dasco: DPR Tidak Terlibat dalam Komite Reformasi Polri, Tapi Akan Melakukan Pengawasan

Namun sejak pertengahan 2025, tercatat ribuan siswa mengalami keracunan, dengan dugaan kuat berasal dari kualitas makanan yang buruk atau tidak higienis. Pemerintah kini gencar melakukan evaluasi terhadap dapur MBG, atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang dinilai belum memiliki standar sanitasi memadai.

Perkuat Literasi Gizi Sejak Usia Dini

Usulan Menkes ini dinilai sejalan dengan upaya peningkatan literasi kesehatan sejak usia dini. Dengan mengintegrasikan pendidikan gizi dan keamanan pangan sebagai bagian dari kurikulum wajib, diharapkan anak-anak tidak hanya menjadi penerima manfaat program MBG, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kesehatan mereka sendiri.

Langkah ini juga dapat mendukung target Indonesia Emas 2045, dengan membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan sadar pangan.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional