SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan stimulus ekonomi tambahan yang akan diluncurkan pada kuartal IV 2025. Menurutnya, finalisasi paket stimulus ini akan rampung dalam jangka waktu satu minggu ke depan.
Airlangga menegaskan bahwa stimulus tambahan tersebut merupakan mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto, dengan target penerima manfaat mencapai 30 juta keluarga dari kelompok masyarakat hingga desil 4.
“Arahan Bapak Presiden bahwa bantalan daripada stimulus tambahan itu untuk sampai dengan desil keempat atau menjangkau lebih dari 30 juta keluarga penerima manfaat, plus juga yang terkait dengan pekerja,” ujar Airlangga di Wisma Danantara, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Bentuk Stimulus Belum Dirinci, Anggaran Menunggu Keputusan
Meski telah diumumkan, Airlangga menyebut bahwa bentuk kebijakan stimulus — apakah berbentuk tunai, subsidi, insentif, atau belanja langsung — masih dalam tahap perumusan akhir.
“Ini yang sedang difinalisasikan dalam satu minggu ke depan,” katanya.
“Kita sedang matangkan sampai satu minggu kita akan umumkan berapa yang akan dibutuhkan untuk itu,” tambahnya terkait besaran anggaran.
Para pejabat terkait diharapkan segera melakukan koordinasi lintas kementerian untuk memastikan stimulus tersebut tepat guna dan tepat sasaran.
Stimulus Tambahan di Tengah Paket Rp 16,23 Triliun yang Sudah Diluncurkan
Usulan stimulus tambahan ini muncul di tengah pelaksanaan Paket Stimulus Ekonomi 2025 senilai Rp 16,23 triliun, yang telah diumumkan sebelumnya. Paket tersebut mencakup program bantuan pangan 10 kg beras untuk 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), insentif pajak penghasilan (PPh 21) DTP bagi pekerja sektor pariwisata, serta program magang dan padat karya.
Menurut laporan media, paket stimulus tersebut dirancang agar tidak memperlebar defisit APBN. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa dana stimulus tersebut akan diambil dari optimalisasi anggaran yang belum terserap dan sisa anggaran lebih (SAL), sehingga dampak terhadap defisit anggaran bisa dikendalikan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Stimulus tambahan ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional dan memitigasi risiko perlambatan menjelang akhir tahun. Airlangga sebelumnya menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,2 persen pada 2025, dengan mengandalkan peran kuartal III dan IV untuk mendorong akselerasi ekonomi.
Namun, tantangan seperti fluktuasi harga energi, tekanan inflasi, dan ketidakpastian global tetap menjadi hambatan yang harus diantisipasi. Stimulus tambahan ini akan diuji efektivitasnya dalam memperkuat daya beli, menyerap tenaga kerja, dan menjaga stabilitas makro.