SOALINDONESIA–JAKARTA Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto di kediaman pribadi Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Sabtu siang.
Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh ajudan pribadi Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah.
“Ya betul (bertemu di Kertanegara),” ujar Syarif saat dikonfirmasi oleh Liputan6.com, Sabtu (4/10/2025).
Menurutnya, pertemuan berlangsung mulai pukul 13.00 WIB dan berlangsung selama hampir dua jam. Namun, hingga saat ini, belum diungkapkan isi dari pembicaraan antara kedua tokoh nasional tersebut.
“Hampir dua jam (lama pertemuan),” tambah Syarif, tanpa menjelaskan lebih lanjut topik yang dibahas dalam pertemuan yang dinilai cukup strategis ini.
Spekulasi Politik Menguat
Pertemuan ini memicu berbagai spekulasi politik mengingat posisi Jokowi yang saat ini tidak lagi bernaung di bawah partai politik manapun, usai resmi diberhentikan sebagai kader oleh PDI Perjuangan (PDIP) beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Prabowo Subianto tengah mempersiapkan diri jelang pelantikan sebagai Presiden RI ke-8, usai memenangkan Pilpres 2024 lalu. Isu peran dan posisi Jokowi dalam pemerintahan mendatang pun kembali mencuat ke publik.
Namun, belum ada pernyataan resmi dari kedua pihak terkait apakah pertemuan ini berkaitan dengan dinamika kabinet baru atau langkah politik Jokowi ke depan.
Sebelumnya, Jokowi Juga Temui Kader PSI di Bali
Sebelum bertemu Prabowo, Jokowi juga sempat menarik perhatian publik saat menghadiri pertemuan dengan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Waroeng Kopi Klotok, Seminyak, Bali, pada Kamis (2/10/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep yang juga merupakan putra bungsu Jokowi. Momen itu dibagikan melalui akun resmi Instagram partai @psi_id.
Terkait hal itu, Sekretaris Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengatakan bahwa Jokowi memberikan sejumlah arahan penting kepada pengurus PSI.
“Beliau memberikan arahan-arahan penting kepada pengurus,” kata Grace saat dihubungi wartawan.
Saat ditanya mengenai kemungkinan Jokowi bergabung secara resmi dengan PSI, Grace belum memberikan jawaban tegas. Ia hanya mengatakan bahwa ada wejangan khusus dari Jokowi yang ditujukan hanya untuk kalangan internal partai.
“Ada (wejangan khusus), tapi khusus buat pengurus. Mohon doa terbaiknya,” ujarnya singkat.
Jokowi Masih Bebas Partai, Arah Politik Ditunggu Publik
Sejak dipecat oleh PDIP, Jokowi belum menunjukkan sikap resmi apakah akan bergabung ke partai lain atau memilih tetap menjadi figur netral. Namun, intensitas pertemuan politiknya belakangan ini, termasuk dengan PSI dan Presiden terpilih Prabowo, membuat publik terus menerka arah langkah politik mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Dengan Pilkada 2025 dan pembentukan kabinet baru yang kian dekat, posisi Jokowi—baik secara politik maupun dalam pemerintahan mendatang—masih menjadi perhatian besar masyarakat.