Menu

Mode Gelap

Nasional · 7 Okt 2025 16:21 WITA

Menko Airlangga Tegaskan Pentingnya Perundingan ASEAN DEFA Putaran ke-14 untuk Kuatkan Ekonomi Digital Kawasan


 Menko Airlangga Tegaskan Pentingnya Perundingan ASEAN DEFA Putaran ke-14 untuk Kuatkan Ekonomi Digital Kawasan Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya Perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) putaran ke-14 sebagai langkah konkret dalam memperkuat integrasi ekonomi digital kawasan.

Pernyataan itu disampaikan Airlangga saat konferensi pers di sela-sela pertemuan tingkat tinggi ASEAN DEFA di Jakarta yang berlangsung selama empat hari, mulai Selasa (7/10/2025).

“Saya didampingi oleh Chief Negotiator ASEAN-DEFA di sebelah kanan saya dan dari ASEAN Secretary di sebelah kiri. Pertemuan ini adalah langkah untuk memperkuat integrasi,” ujar Airlangga.

Pertemuan ini merupakan bagian dari upaya memfinalisasi DEFA yang menjadi kerangka kesepakatan penting bagi pertumbuhan ekonomi digital ASEAN ke depan.

Langkah Strategis Menuju Ekonomi Digital Terpadu

Airlangga menekankan, kehadiran seluruh perwakilan negara anggota ASEAN di Jakarta menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk menyatukan visi dan arah pembangunan ekonomi digital kawasan.

“Dengan DEFA, ASEAN diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai kekuatan digital global yang tumbuh pesat,” katanya.

Indonesia sendiri memegang peranan strategis dalam proses negosiasi karena posisinya sebagai pemimpin dalam ekonomi digital ASEAN.

READ  Mendikdasmen Targetkan 806 Ribu Guru Ikuti PPG Hingga 2026, Fokus Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Digital ASEAN Capai USD 2 Triliun

Menko Airlangga memaparkan bahwa potensi ekonomi digital ASEAN sangat menjanjikan. Saat ini, nilai ekonomi digital di kawasan mencapai USD 263 miliar pada 2024, dan diproyeksikan akan tumbuh hingga USD 1 triliun pada 2030.

Namun dengan implementasi penuh dari DEFA, nilai tersebut bisa melonjak hingga USD 2 triliun, menjadikan ASEAN sebagai pasar digital terdepan secara global.

“ASEAN adalah pasar digital paling dinamis di dunia dengan 680 juta penduduk. Implementasi DEFA akan membuat nilai ekonomi digital kita bisa double dari proyeksi awal,” jelasnya.

Secara khusus, Airlangga juga menyampaikan bahwa ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 90 miliar pada 2024, dengan target ambisius naik menjadi USD 360 miliar pada 2030.

Harmonisasi Regulasi dan Akses UMKM Jadi Fokus Pembahasan

Di balik optimisme tersebut, Airlangga juga menyoroti sejumlah tantangan utama dalam integrasi ekonomi digital ASEAN, salah satunya adalah perbedaan regulasi antarnegara yang berpotensi menghambat transaksi lintas batas.

READ  Presiden Prabowo Gelar Ratas Ekonomi di Hambalang, Bahas Pertanian hingga Energi Terbarukan

Selain itu, keterlibatan UMKM dalam ekosistem digital regional masih terbatas. Untuk itu, DEFA diharapkan dapat memfasilitasi harmonisasi kebijakan serta membuka jalan bagi UMKM agar bisa beradaptasi dengan standar digital yang berlaku secara regional.

“Tantangan adalah perbedaan regulasi antarnegara yang perlu diharmonisasi dan keterbatasan dari UMKM untuk tembus pasar lintas batas,” ungkapnya.

Dalam perundingan DEFA, para negosiator dan pejabat senior ekonomi ASEAN telah menyepakati lima pasal utama yang harus segera difinalisasi, yakni:

1. Layanan keuangan digital

2. Bea masuk atas transmisi elektronik

3. Perlindungan data pribadi

4. Kerja sama lintas batas

5. Sistem pembayaran digital terintegrasi

“Termasuk soal moratorium bea masuk atas transmisi elektronik, kita sepakat tetap mengikuti regulasi WTO,” jelas Airlangga.

Transformasi Digital dan AI Jadi Mesin Pertumbuhan Baru

Sebelumnya, Airlangga juga menyampaikan pentingnya transformasi digital sebagai kunci mencapai visi Indonesia Emas 2045. Salah satu penggerak utama adalah pengembangan kecerdasan buatan (AI) sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru.

READ  Sidak Mendadak ke Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Apresiasi Penyaluran Dana Pemerintah: 70 Persen Sudah Terserap

Dalam forum KAGAMA Leaders Forum bertajuk Indonesia Merdeka AI di Jakarta, Airlangga menyebut AI akan menjadi game changer yang membawa Indonesia masuk dalam empat besar ekonomi G20 pada 2045.

“AI adalah sebuah keniscayaan. Ia akan membawa Indonesia dari posisi ke-16 menjadi empat besar dunia,” ucapnya, dikutip Minggu (28/9/2025).

Ia juga menjelaskan program unggulan pemerintah dalam mendorong ekosistem digital nasional, termasuk paket kebijakan ekonomi (8+4+5) dan program pemagangan digital enam bulan bagi lulusan perguruan tinggi, yang pada tahap awal menargetkan 20 ribu peserta.

Kesimpulan

Perundingan ASEAN DEFA putaran ke-14 di Jakarta menjadi tonggak penting bagi integrasi ekonomi digital kawasan. Indonesia, melalui Menko Airlangga, menegaskan komitmennya untuk memimpin proses penyusunan kerangka kerja digital ASEAN, sekaligus memperkuat daya saing kawasan di kancah global.

Dengan potensi nilai ekonomi digital mencapai USD 2 triliun dan peran UMKM yang semakin inklusif, DEFA diharapkan mampu membawa ASEAN menuju masa depan digital yang inklusif, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Tegaskan: “Efisiensi ≠ Pemangkasan Anggaran”

7 Oktober 2025 - 17:39 WITA

Menag Nasaruddin Umar Minta Jajarannya Lebih Tanggap Deteksi Potensi Konflik Keagamaan

7 Oktober 2025 - 17:08 WITA

Menkeu Purbaya Terima APPSI, Bahas Penguatan Sinergi Fiskal melalui TKD dan DBH

7 Oktober 2025 - 16:13 WITA

Sidak Mendadak ke Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Apresiasi Penyaluran Dana Pemerintah: 70 Persen Sudah Terserap

7 Oktober 2025 - 01:43 WITA

Menag Luncurkan Buku “Tafsir Ayat-Ayat Ekologi”, Tegaskan Pentingnya Kesadaran Spiritual Jaga Lingkungan

7 Oktober 2025 - 00:48 WITA

SBY Kritik Keras Negara-Negara Dunia: Abaikan Krisis Iklim, Utamakan Kepentingan Geopolitik

6 Oktober 2025 - 20:06 WITA

Trending di Nasional