SOALINDONESIA–JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/10/2025). Salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah mengenai swasembada pangan, sebuah program prioritas pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan nasional yang lebih kuat.
Sejumlah menteri yang hadir dalam rapat tersebut antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Ferry Juliantono, serta Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. Para pejabat ini terlihat tiba di Istana Kepresidenan sejak pukul 12.50 WIB, siap untuk membahas langkah-langkah strategis terkait swasembada pangan dan program lainnya yang berkaitan dengan ketahanan nasional.
Dalam kesempatan itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang diwawancarai oleh wartawan mengatakan bahwa rapat tersebut difokuskan pada swasembada pangan.
“Hari ini kita akan bahas pangan, swasembada pangan,” ujar Amran singkat namun jelas kepada awak media di luar ruang rapat.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga menyampaikan bahwa rapat ini juga akan membahas sejumlah program kementeriannya, khususnya terkait kampung nelayan yang tengah digarap. “Banyak hal yang sedang dikerjakan, termasuk kampung nelayan,” kata Trenggono tanpa merinci lebih lanjut detail program tersebut.
Rapat Terbatas Sebelumnya di Kertanegara
Sebelumnya, Presiden Prabowo juga telah memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu malam, 5 Oktober 2025. Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Prabowo mengarahkan pembahasan terkait program prioritas pemerintah, termasuk swasembada pangan dan ketahanan energi.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang hadir dalam pertemuan tersebut, menjelaskan bahwa rapat tersebut bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program-program pemerintah serta mendiskusikan tantangan yang dihadapi oleh para menteri dalam menjalankan tugas mereka.
“Malam ini, Presiden memanggil beberapa Menko dan menteri untuk mendapatkan laporan mengenai perkembangan program-program pemerintah dan apakah ada kendala yang perlu diatasi,” ujar Prasetyo.
Lebih lanjut, Prasetyo menambahkan bahwa beberapa menteri menyampaikan usulan kepada Presiden, yang kemudian mendapat persetujuan untuk dilanjutkan. Namun, Prasetyo memilih untuk tidak mengungkapkan lebih lanjut mengenai usulan-usulan yang disetujui tersebut, dan mengatakan bahwa pengumuman terkait itu akan dilakukan pada waktunya.
Fokus Utama: Swasembada Pangan dan Ketahanan Energi
Dalam pertemuan tersebut, swasembada pangan kembali menjadi topik utama, yang dipandang sebagai kunci untuk memastikan kestabilan dan kemandirian sektor pangan Indonesia. Menurut Prasetyo, program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Selain itu, ketahanan energi juga menjadi agenda penting yang dibahas. “Kita harus punya peta jalan (roadmap) yang jelas untuk mengurangi ketergantungan energi dari luar negeri,” tegas Prasetyo. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang berfokus pada pengembangan sumber daya energi dalam negeri untuk mendukung ketahanan nasional.
Selain dua topik utama tersebut, rapat juga membahas pemberdayaan masyarakat yang dijalankan melalui beberapa program kementerian. Salah satu yang dibahas adalah upaya pemberdayaan masyarakat pesisir, yang salah satunya adalah melalui kampung nelayan yang digagas oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menindaklanjuti Program Pemerintah
Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian evaluasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo untuk memastikan semua program pemerintah berjalan sesuai rencana. Rapat ini sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadapi tantangan-tantangan besar seperti pemenuhan kebutuhan pangan, energi, dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan adanya evaluasi dan diskusi langsung antara Presiden dan menteri-menteri terkait, diharapkan akan tercipta solusi-solusi konkret untuk mengatasi kendala yang ada dan mempercepat pencapaian tujuan nasional. Pemerintah juga berkomitmen untuk terus memberikan perhatian khusus pada sektor-sektor yang dapat memperkuat ketahanan nasional Indonesia.