SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan bahwa sebanyak 5.800 warga negara Indonesia (WNI) saat ini masih menjalani hukuman di berbagai penjara di Malaysia. Pemerintah Malaysia, menurutnya, telah menyatakan kesiapannya untuk memulangkan para narapidana tersebut kapan saja jika diminta oleh Indonesia.
“Pemerintah Malaysia siap untuk setiap saat kita meminta mereka dikembalikan ke Indonesia,” kata Yusril saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenko Kumham Imipas, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025).
Malaysia dan Arab Saudi Siap Pulangkan Napi WNI
Yusril menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pembicaraan bilateral dengan pemerintah Malaysia terkait nasib para napi WNI tersebut. Selain Malaysia, pembicaraan serupa juga telah dilakukan dengan pemerintah Arab Saudi, yang juga menampung banyak WNI yang sedang menjalani hukuman.
“Pemerintah Saudi menyambut baik keinginan Indonesia dan memberikan green light agar kita bisa mengajukan permintaan resmi kapan saja. Mereka menyatakan dapat memenuhi permintaan Indonesia untuk memindahkan para terpidana,” jelasnya.
Tantangan di Dalam Negeri: Lapas Penuh Sesak
Namun, Yusril menegaskan bahwa proses pemulangan para napi tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Salah satu kendala utama adalah kondisi lembaga pemasyarakatan (lapas) di Indonesia yang saat ini sudah mengalami kelebihan kapasitas.
“Kalau sekarang tiba-tiba kita pindahkan lebih dari 5.000 warga binaan dari Malaysia ke sini, itu akan menimbulkan persoalan internal yang harus kita siapkan terlebih dahulu,” katanya.
Menurut Yusril, pemulangan narapidana ini memerlukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, terutama dalam memastikan ketersediaan ruang tahanan serta kesiapan sistem pemasyarakatan nasional.
82 WNI Terpidana Mati, Belum Dieksekusi
Yusril juga mengungkap fakta mengejutkan bahwa dari 5.800 WNI yang dipenjara di Malaysia, 82 orang di antaranya dijatuhi hukuman mati. Namun, hingga saat ini tidak ada satu pun dari mereka yang telah dieksekusi.
“Ada 82 orang yang dipidana mati. Dari jumlah itu, 79 orang sudah diampuni oleh Malaysia, dan tiga lainnya masih dalam proses. Tapi tidak ada satu pun dari 82 itu yang sudah dieksekusi,” ujarnya.
Langkah Diplomatik dan Perlindungan WNI
Pemerintah Indonesia, kata Yusril, terus mengedepankan langkah diplomatik untuk memastikan hak-hak hukum para WNI di luar negeri tetap terlindungi. Menurutnya, pemindahan narapidana ke tanah air merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan hukum kepada warganya, meski harus memperhatikan kesiapan di dalam negeri.