Menu

Mode Gelap

Nasional · 10 Okt 2025 19:41 WITA

Pemerintah Tegas Tolak Visa untuk Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik Jakarta


 Pemerintah Tegas Tolak Visa untuk Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik Jakarta Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menerbitkan visa bagi kontingen atlet Israel yang hendak mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta, yang dijadwalkan berlangsung pada 19–25 Oktober 2025.

Dalam keterangan resminya, Yusril menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan aspirasi luas masyarakat Indonesia, termasuk organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, partai politik, serta suara publik yang banyak disuarakan di berbagai media.

“Pemerintah senantiasa mendengarkan dan memperhatikan pandangan serta masukan masyarakat dalam setiap langkah kebijakan yang diambil, khususnya terkait isu yang menyangkut prinsip dan sikap politik luar negeri Indonesia,” ujar Yusril dalam siaran pers, Jumat (10/10/2025).

Selaras dengan Politik Luar Negeri Indonesia

READ  Presiden Prabowo: Lintah Darat Harus Hilang dari Indonesia, Koperasi Desa Dapat Akses Pinjaman Murah

Yusril menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang menolak segala bentuk penjajahan, termasuk atas rakyat Palestina. Karena itu, Indonesia hingga saat ini tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

“Pemerintah Indonesia akan mempertimbangkan pembukaan hubungan diplomatik dan kerja sama dengan Israel hanya setelah negara tersebut memberikan pengakuan resmi terhadap Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat,” tegas Yusril.

Dukungan Presiden dan Koordinasi Lintas Kementerian

Yusril juga menyebut, sikap ini merupakan implementasi dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang secara konsisten menunjukkan dukungan penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina di berbagai forum internasional, termasuk di Sidang Umum PBB.

“Presiden telah menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan Israel yang menindas rakyat Palestina, khususnya di Gaza,” tambahnya.

Keputusan ini juga telah melalui koordinasi dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, serta pengurus Federasi Gimnastik Indonesia. Pemerintah turut memperhatikan statemen Menteri Luar Negeri Sugiono dan rekomendasi teknis dari Kemenlu dalam menentukan kebijakan visa.

READ  Ahmad Muzani: Program Makan Bergizi Gratis Punya Nilai Luhur, Dorong SDM Unggul dan Ekonomi Desa

“Pemerintah akan terus berpegang teguh pada konstitusi dan prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang berpihak pada perdamaian dunia dan keadilan bagi bangsa-bangsa yang tertindas, termasuk rakyat Palestina,” pungkas Yusril.

Penolakan dari Pemprov DKI dan DPR RI

Sikap tegas ini juga selaras dengan sikap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gubernur DKI Pramono Anung Wibowo menyatakan secara terbuka bahwa pihaknya tidak akan mengizinkan atlet Israel datang ke Jakarta.

“Kalau ke Jakarta, tentunya sebagai Gubernur, dalam kondisi seperti ini saya tidak mengizinkan,” tegas Pramono, Rabu (8/10/2025), di Balai Kota.

READ  Setelah Tuntaskan Misi Diplomatik di Kanada, Presiden Prabowo Bertolak ke Belanda

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, juga mendesak pemerintah untuk tidak membuka celah keikutsertaan Israel dalam ajang internasional di Indonesia.

“Izinkan atlet Israel masuk bisa mencederai amanat konstitusi dan menciptakan kegaduhan publik. Pemerintah harus tunjukkan sikap bebas aktif yang berpihak pada kemanusiaan,” kata Sukamta dalam pernyataannya.

Tentang Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025

Ajang Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 dijadwalkan digelar di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025, diselenggarakan oleh Federasi Gimnastik Indonesia. Awalnya, kontingen Israel dikabarkan akan ambil bagian dalam kejuaraan tersebut, yang langsung memicu gelombang penolakan publik dan politik di dalam negeri.

Dengan kebijakan ini, Indonesia menegaskan kembali komitmennya pada konstitusi, politik luar negeri bebas aktif, dan perjuangan Palestina.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Baca Lainnya

Pasca Teror Bom di Sekolah Internasional, Presiden Prabowo Beri Arahan Khusus ke BIN, BNPT, dan Polri

11 Oktober 2025 - 02:33 WITA

Menkeu Purbaya: Belum Ada Proposal Resmi Terkait Permintaan Dana APBN untuk Ponpes Al Khoziny

11 Oktober 2025 - 00:10 WITA

Mensos Saifullah Yusuf: Tidak Ada Tempat untuk Bullying, Kekerasan, dan Intoleransi di Sekolah Rakyat

10 Oktober 2025 - 23:51 WITA

Menko Polkam Djamari Chaniago Terima Dubes Yordania, Bahas Penguatan Kerja Sama Pertahanan dan Kemanusiaan

10 Oktober 2025 - 23:41 WITA

Menag Nasaruddin Umar Beri Pesan Khusus untuk 100 Peserta AKMINAS 2025: “Kuatkan Konsentrasi dan Kontemplasi”

10 Oktober 2025 - 23:27 WITA

Presiden Prabowo Subianto Resmi Ganti Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Digantikan Andi Amran Sulaiman

10 Oktober 2025 - 20:54 WITA

Trending di Nasional