SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar resmi melantik 13.224 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II Non-Optimalisasi di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag). Dalam arahannya, Menag mengingatkan para ASN baru untuk selalu responsif, inovatif, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pelantikan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Acara tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Agama, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), serta jajaran Eselon I dan II Kemenag.
“Semoga Saudara sekalian menyadari bahwa proses panjang ini merupakan buah kesabaran dan ketekunan dalam menyelesaikan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Proses seleksi ini adalah ikhtiar dan perjuangan yang muaranya harus menjadi pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Menag Nasaruddin Umar dalam sambutannya.
ASN Kemenag Harus “High Tech” dan “High Touch”
Dalam arahannya, Menag menegaskan pentingnya dua kompetensi utama bagi ASN Kementerian Agama, yakni High Tech dan High Touch.
Menurutnya, ASN Kemenag harus menguasai teknologi informasi dan sains (High Tech) untuk mempercepat transformasi birokrasi digital. Namun, kemampuan itu harus diimbangi dengan sentuhan kemanusiaan (High Touch), yakni pelayanan yang ramah, tulus, dan berorientasi pada nilai-nilai kemaslahatan.
“ASN Kemenag tidak cukup hanya high tech, menguasai teknologi informasi dan sains, tetapi juga harus high touch — memiliki pendekatan kemanusiaan, pelayanan yang ramah, penuh cinta, dan memberi kesan baik bagi masyarakat,” tegas Menag.
Pelayanan Publik yang Proaktif
Nasaruddin juga menekankan bahwa ASN tidak boleh bersikap pasif atau menunggu masyarakat datang untuk dilayani. Sebaliknya, mereka harus proaktif menjemput dan menghadirkan solusi bagi kebutuhan publik.
“ASN tidak patut hanya berdiam diri menunggu masyarakat mendatangi dirinya untuk memperoleh layanan. Jemputlah layanan itu, dan jika diperlukan, jadilah solusi bagi masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar para pegawai senantiasa bersyukur kepada Allah SWT serta berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan ruang afirmasi bagi status kepegawaian non-ASN.
“Sebarkan kebahagiaan ini dengan melakukan kebaikan kepada keluarga dan orang-orang terdekat yang selama ini memberikan dukungan,” pesan Menag.
Kemenag, Institusi Besar dengan Tanggung Jawab Besar
Menag Nasaruddin menyampaikan bahwa Kemenag merupakan salah satu institusi terbesar di Indonesia, dengan 10.562 satuan kerja dan unit pelaksana yang tersebar di seluruh Tanah Air.
“Dengan pengangkatan 13.224 PPPK ini, kita semua berbangga hati. Sebab, Kementerian Agama adalah kementerian besar yang jaringannya menjangkau seluruh pelosok negeri,” katanya.
Menurut Menag, besarnya struktur organisasi Kemenag menuntut ASN untuk bekerja dengan disiplin, integritas, dan semangat pelayanan yang berkelanjutan.
Budaya Pelayanan Penuh Cinta
Menutup arahannya, Menag mengingatkan bahwa perilaku ASN merupakan cerminan organisasi dan terus diawasi oleh masyarakat. Ia mengajak seluruh pegawai untuk berinovasi, bekerja dengan cinta, dan menumbuhkan semangat pelayanan publik.
“Video Kemenag Berbagi adalah cermin semangat pelayanan penuh cinta yang perlu terus dihidupkan. Jadikanlah semangat itu bagian dari budaya kerja kita,” ujar Menag merujuk pada kampanye #KemenagBerbagi yang sempat menjadi trending topic di media sosial pada 9–10 Oktober 2025.
Pelantikan PPPK ini menjadi bagian dari upaya Kemenag dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia dan mempercepat transformasi layanan publik berbasis nilai-nilai moderasi beragama dan integritas ASN.











