SOALINDONESIA–JAKARTA Presiden Prabowo Subianto meminta dukungan penuh dari Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva agar Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Mercosur (IM-CEPA) dapat segera diratifikasi. Permintaan itu disampaikan Prabowo saat pertemuan bilateral dengan Presiden Lula di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025).
“Kita mendapat dukungan dari Brasil, karena Brasil sekarang adalah Presiden dari Mercosur. Kita berharap dukungan terus agar IM-CEPA dapat segera diratifikasi,” ujar Prabowo dalam keterangan pers bersama.
Mercosur merupakan blok perdagangan regional di kawasan Amerika Selatan yang beranggotakan Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, dan Venezuela. Brasil saat ini menjabat sebagai Presiden Mercosur, sehingga dukungannya menjadi kunci bagi percepatan finalisasi IM-CEPA.
Dorong Akses Pasar dan Perkuat Hubungan Ekonomi Selatan–Selatan
Presiden Prabowo menegaskan, perjanjian IM-CEPA akan membuka peluang besar bagi peningkatan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan negara-negara Amerika Latin.
“Saya yakin bahwa ini akan mempererat hubungan kita dan membuat kedua ekonomi kita, juga ekonomi seluruh Amerika Latin, berkembang lebih pesat,” tutur Prabowo.
Ia menambahkan, Indonesia sebelumnya telah menandatangani CEPA dengan Uni Eropa dan Kanada, sehingga kemitraan dengan Mercosur menjadi langkah strategis untuk memperluas akses pasar Indonesia di kawasan Amerika Selatan.
Nilai Potensi Kerja Sama Capai Lebih dari USD 5 Miliar
Dalam pertemuan dengan Presiden Lula, Prabowo mengungkapkan bahwa nilai potensi kerja sama ekonomi Indonesia–Brasil mencapai lebih dari USD 5 miliar, terutama di sektor energi, perdagangan, dan industri.
“Sedangkan investasi kita dalam satu tahun saja sekitar USD 20 miliar. Jadi kalau ini terwujud, maka yang kita bicarakan hari ini hampir 25 persen dari total investasi langsung ke Indonesia,” jelas Prabowo.
Kerja Sama Strategis di Berbagai Bidang
Pertemuan bilateral kedua pemimpin menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis di bidang energi, pertambangan, teknologi, inovasi, hingga sanitari dan statistik. Kedua negara juga berkomitmen untuk memperkuat hubungan di sektor pertanian dan pertahanan.
“Di bidang perdagangan tentu saja kita harus tingkatkan. Di bidang teknologi kita saling akan belajar. Di bidang pertanian mereka sangat maju, dan di bidang pertahanan, Brasil punya industri pertahanan yang sangat kuat,” kata Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia telah lama menggunakan alat pertahanan buatan Brasil, dan ke depan kerja sama ini akan terus diperluas, termasuk dalam transfer teknologi dan pengembangan industri pertahanan nasional.
Daftar Kerja Sama Indonesia–Brasil yang Diteken
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo dan Presiden Lula menyaksikan penandatanganan delapan nota kesepahaman (MoU) dan memorandum saling pengertian (MoU) antara pemerintah dan pelaku usaha kedua negara, yakni:
1. Kerja Sama Energi dan Pertambangan
– Kementerian ESDM RI & Kementerian Pertambangan dan Energi Brasil.
2. Kerja Sama Sains, Teknologi, dan Inovasi
– BRIN & Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Brasil.
3. Kerja Sama Tindakan Sanitari, Fitosanitari, dan Sertifikasi
– Badan Karantina Indonesia & Kementerian Pertanian dan Peternakan Brasil.
4. Kerja Sama Statistik
– Badan Pusat Statistik (BPS) & Institute Geography and Statistics Brasil.
5. Kerja Sama Bisnis
– Danantara Indonesia & GBS.
6. Kerja Sama Energi Listrik
– PT PLN (Persero) & J&F S.A Brasil.
7. Kerja Sama Migas dan Energi
– PT Pertamina & Fluxus Brasil.
8. Kerja Sama Promosi Dagang
– Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia & APEC’s.
Komitmen Perkuat Hubungan Selatan Dunia
Prabowo menilai Indonesia dan Brasil merupakan dua kekuatan ekonomi baru di belahan selatan dunia, yang memiliki peran penting dalam menciptakan keseimbangan ekonomi global.
“Indonesia dan Brasil memiliki arti strategis. Kami berdua bertekad mempererat hubungan di segala bidang untuk membangun kerja sama Selatan–Selatan yang lebih kuat,” ujar Prabowo.
Presiden Lula menyambut positif komitmen tersebut dan menilai Indonesia merupakan mitra strategis bagi Brasil di Asia. Ia juga menyatakan dukungan terhadap percepatan IM-CEPA demi memperkuat rantai pasok dan perdagangan lintas benua.
Konteks Lebih Luas: Prabowo Perkuat Diplomasi Ekonomi
Pertemuan dengan Presiden Brasil menjadi bagian dari agenda diplomasi ekonomi global Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan kerja sama strategis berbasis keadilan dan pembangunan berkelanjutan.
Sebelumnya, Prabowo juga memastikan Indonesia akan mengirim delegasi kuat ke Konferensi Perubahan Iklim COP30 di Brasil, meski dirinya belum dapat hadir langsung.
“Kita ingin menunjukkan komitmen Indonesia terhadap isu perubahan iklim dan keberlanjutan global,” ujar Prabowo.
Dengan dukungan Brasil terhadap IM-CEPA, Indonesia selangkah lebih dekat untuk memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi baru di belahan selatan dunia — menjembatani Asia dan Amerika Latin melalui kemitraan strategis yang saling menguntungkan.











