SOALINDONESIA–INDRAMAYU Patung proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, yang berdiri di kawasan Alun-alun Indramayu mengalami kerusakan pada bagian kepala dan leher. Struktur patung tampak miring, berbeda dengan patung Mohammad Hatta yang tetap terlihat tegak dan tidak terdampak.
Plt Kabid Perumahan dan Permukiman Diskimrum Indramayu, Krisdiantoro, mengungkapkan kerusakan itu bermula dari pemasangan tenda kegiatan pelantikan PPPK Paruh Waktu pada Rabu (12/11). Tenda yang dipasang di area alun-alun itu belum dibongkar hingga keesokan harinya dan akhirnya tersapu angin kencang.
“Angin kencang membuat tenda roboh dan menimpa patung,” jelas Krisdiantoro, Selasa (18/11).
Untuk sementara, patung Soekarno ditutup kain putih guna mencegah kerusakan lebih lanjut. Patung tersebut diketahui terbuat dari tembaga dan dibangun pada 2023 oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Diskimrum) Indramayu.
Krisdiantoro menambahkan bahwa proses perbaikan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pihaknya kini tengah menelusuri pembuat asli patung, karena dikhawatirkan pengerjaan oleh pengrajin lain justru dapat memperparah kerusakan.
“Harus dari pembuat awalnya agar struktur patung tetap sesuai. Kami masih mencari siapa pengrajinnya,” katanya.
Terkait tanggung jawab biaya perbaikan, Diskimrum masih melakukan pembahasan. Saat ini belum dipastikan apakah perbaikan akan dibebankan kepada dinas, panitia pelantikan PPPK, atau penyedia tenda. Panitia disebut ingin mengetahui besaran estimasi biaya sebelum menentukan langkah berikutnya.
Sambil menunggu proses dan keputusan perbaikan, pihak Diskimrum memilih menurunkan patung Soekarno dari posisinya. Patung Bung Hatta juga rencananya akan dilepas sementara.
“Karena mereka berpasangan. Tidak tega juga kalau hanya satu yang diturunkan, mengingat keduanya adalah tokoh proklamator,” tutup Krisdiantoro.











