Menu

Mode Gelap

Nasional · 2 Okt 2025 15:23 WITA

AHY: Kejar Kesejahteraan dan Turunkan Emisi Perlu Dukungan Investasi Internasional


 AHY: Kejar Kesejahteraan dan Turunkan Emisi Perlu Dukungan Investasi Internasional Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam mengejar kesejahteraan masyarakat sekaligus menurunkan emisi karbon. Hal ini disampaikan AHY saat membahas pra-acara Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 di Kantor BKPM, Jakarta.

“Yang lebih penting ketika kita ingin menghadirkan prosperity dan sustainability secara bersamaan, kita butuh support, kita butuh assistance, termasuk financial support dan investasi,” ujar AHY, Kamis (2/10/2025).

Dukung Target Nol Emisi 2060

AHY menyatakan bahwa target ambisius Indonesia untuk mencapai net zero emission (NZE) pada tahun 2060 tidak dapat dicapai hanya dengan usaha nasional. Diperlukan kolaborasi global, baik dalam bentuk dukungan kebijakan, teknologi, maupun pembiayaan investasi.

Dalam forum IISF 2025 nanti, pemerintah akan menampilkan berbagai program dan proyek ramah lingkungan, terutama di sektor energi baru terbarukan (EBT), infrastruktur berkelanjutan, dan pengelolaan sumber daya alam.

READ  Istana Benarkan Nama Mahfud Md Masuk Daftar Kandidat Tim Reformasi Polri Bentukan Presiden Prabowo

IISF 2025 Digelar 10-11 Oktober, Usung Tema “Sustainable Growth”

Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025 akan digelar pada 10-11 Oktober 2025, menjadi ajang internasional tahunan yang ketiga kalinya diadakan di Tanah Air. Forum ini akan mengusung tema “Sustainable Growth” dengan lima pilar utama:

1. Transisi Energi

2. Industri Hijau

3. Keanekaragaman Hayati dan Konservasi Alam

4. Kehidupan Berkelanjutan

5. Ekonomi Biru

Diperkirakan ribuan peserta dari dalam dan luar negeri akan hadir, termasuk tokoh-tokoh internasional dan investor global.

Pamerkan Proyek Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall)

Salah satu proyek unggulan yang akan ditampilkan AHY dalam forum IISF 2025 adalah Giant Sea Wall (GSW), sebuah tanggul laut raksasa yang dirancang untuk melindungi wilayah pesisir utara Pulau Jawa dari ancaman rob, banjir, dan kenaikan permukaan air laut.

READ  Kemlu RI Tegaskan Tak Ada Normalisasi dengan Israel Usai Baliho Presiden Prabowo Muncul di Tel Aviv

“Di antara aspek penting dari sustainability adalah sustainable dan resilient infrastructure, yang mengedepankan teknologi ramah lingkungan dan bisa melindungi masyarakat secara signifikan,” tegas AHY.

GSW Tak Andalkan APBN, Butuh Investasi Besar

AHY juga menegaskan bahwa proyek GSW tidak mungkin sepenuhnya bergantung pada APBN, mengingat besarnya nilai investasi yang dibutuhkan. Ia menyebut perlu adanya skema pembiayaan yang kredibel dan menarik minat investor asing.

“Fiskal kita ada batas dan ada prioritas. Maka, pembiayaan GSW harus melibatkan skema alternatif dan investasi dari luar negeri,” kata AHY.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa proyek GSW di Pantura diperkirakan menelan biaya hingga USD 80 miliar atau sekitar Rp 1.341 triliun.

READ  Menkeu Purbaya Soroti Tarif Cukai Rokok Capai 57 Persen: “Terlalu Tinggi”

GSW sebagai Simbol Infrastruktur Berkelanjutan

AHY menekankan bahwa pembangunan GSW bukan hanya untuk ketahanan iklim, tetapi juga menjadi simbol dari komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Kami ingin menyampaikan pesan bahwa Indonesia tidak hanya berambisi soal ekonomi, tapi juga serius menghadapi krisis iklim. IISF 2025 adalah panggung untuk menunjukkan langkah konkret itu,” jelasnya.

Kebijakan Konkret dari IISF 2025

AHY berharap ajang IISF 2025 tidak hanya menjadi forum diskusi, tapi juga menghasilkan kebijakan nyata dan langkah implementatif yang bisa langsung dijalankan untuk mendukung pencapaian target iklim dan pembangunan nasional.

“Hanya dengan kebijakan yang tepat dan langkah konkret, kita bisa menghadapi pemanasan global dan krisis iklim secara bersama-sama,” pungkas AHY.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional