SOALINDONESIA–JAKARTA Pemerintah tengah menyiapkan Program Magang Nasional sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkuat pasar tenaga kerja Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memperkirakan program ini mampu menyaring dan menyerap hingga 10 persen dari total lulusan baru universitas setiap tahunnya.
Menurut Airlangga, skema tersebut akan berdampak signifikan bagi penyerapan tenaga kerja muda, sekaligus memperluas kesempatan bagi lulusan dari daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal).
“Pemerintah pusat akan bertanggung jawab dalam penempatan mereka sesuai dengan ketersediaan lapangan kerja di berbagai lokasi, agar akses terhadap peluang karier lebih merata,” jelas Airlangga, Sabtu (20/9/202Kompetit
Skema Link and Match dengan Gaji Kompetiti
Program Magang Nasional dirancang dengan konsep link and match yang menghubungkan langsung kebutuhan dunia pendidikan dengan tuntutan industri. Dengan begitu, keterampilan yang diperoleh peserta magang akan relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan meningkatkan daya saing mereka.
Durasi program ditetapkan selama enam bulan, memberikan waktu cukup bagi peserta untuk memperoleh pengalaman praktis dan mengembangkan kompetensi profesional. Penempatan peserta akan dilakukan di berbagai entitas, baik perusahaan BUMN maupun swasta, melalui kerja sama erat antara kampus dan dunia usaha.
Salah satu daya tarik utama program ini adalah kompensasi upah setara Upah Minimum Provinsi (UMP) di daerah penempatan masing-masing, dengan rata-rata sekitar Rp3,3 juta per bulan. Kebijakan ini diharapkan mampu menarik minat para lulusan baru sekaligus memberikan imbalan yang layak selama masa magang.
Diluncurkan Kuartal IV 2025
Peluncuran Program Magang Nasional dijadwalkan berlangsung secara serentak di seluruh wilayah Indonesia pada kuartal IV 2025, yakni antara Oktober hingga Desember. Saat ini, persiapan teknis terus dimatangkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) bersama Kemenko Perekonomian.
Airlangga menegaskan, dengan skala besar dan dukungan lintas kementerian, program ini diharapkan menjadi jembatan transisi dari dunia kampus ke dunia kerja bagi jutaan lulusan baru di Tanah Air.