SOALINDONESIA—BANDUNG—Kementerian Agama Republik Indonesia menegaskan komitmen untuk membumikan Asta Protas (delapan program prioritas) melalui penguatan pelayanan di lingkungan internal, dimulai dari satuan kerja (satker) Kemenag.
Pernyataan ini disampaikan Tenaga Ahli Menteri Agama RI, Dr. H. Bunyamin M. Yapid, Lc., M.H., saat menghadiri kegiatan sosialisasi penguatan pelayanan Asta Protas yang berdampak pada lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat di Bandung, Jumat (8/8/2025).
“Ini penting untuk kita kuatkan karena ini hal baru. Kalau ada yang belum mengerti, maka itulah tugas kami untuk menyampaikan,” tegas Dr. Bunyamin.
Salah satu program unggulan dari Asta Protas yang diusung Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., adalah penerapan kurikulum berbasis cinta dan ecoteologi. Kurikulum ini dirancang untuk membentuk peserta didik yang memiliki empati, menjunjung persamaan, dan memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Dr. Bunyamin menegaskan bahwa visi ini telah dipikirkan jauh ke depan oleh Menteri Agama.
“Saya bisa katakan, bahwa Prof. Nasaruddin Umar sudah memikirkan bagaimana wajah Indonesia 50 tahun ke depan. Beliau memulai dari kurikulum madrasah atau sekolah yang mengajak dan mengajarkan siswa tentang persamaan di antara sesama manusia, bukan sekadar menanamkan perbedaan,” jelasnya.
Penguatan Asta Protas di tingkat satker menjadi langkah strategis untuk memastikan nilai-nilai yang terkandung dalam delapan program prioritas tersebut dapat terinternalisasi dengan baik di seluruh jajaran Kementerian Agama dan pada akhirnya berdampak positif bagi masyarakat.
Tentang Asta Protas Kemenag RI
Asta Protas adalah delapan program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia yang dirancang untuk memperkuat pelayanan publik, meningkatkan kualitas pendidikan agama, menguatkan moderasi beragama, serta membangun kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai keagamaan.