SOALINDONESIA–JAKARTA Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon menyampaikan bahwa jumlah usulan tokoh penerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025 bertambah menjadi 49 nama. Dari jumlah tersebut, 40 tokoh dinilai telah memenuhi syarat, sementara 9 nama lainnya merupakan usulan lanjutan (carry over) dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ada 40 nama calon Pahlawan Nasional yang dianggap telah memenuhi syarat dan ada sembilan nama yang merupakan bawaan dari sebelumnya. Jadi totalnya ada 49 nama,” kata Fadli Zon usai menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2025).
24 Tokoh Masuk Daftar Prioritas
Fadli menyebut, dari 49 nama tersebut, 24 tokoh masuk dalam daftar prioritas untuk dipertimbangkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada tahun ini. Ia tidak merinci siapa saja tokoh yang masuk daftar prioritas tersebut.
“Karena kita juga mendekati Hari Pahlawan, kita telah menyampaikan ada 24 nama dari 49 itu yang menurut Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan telah diseleksi dan bisa menjadi prioritas,” ujar Fadli.
Soeharto dan Gus Dur Masuk Daftar
Dalam laporan itu, Presiden kedua RI Soeharto kembali masuk dalam daftar calon Pahlawan Nasional. Fadli mengungkapkan, nama Soeharto telah tiga kali diusulkan dan kembali dipertimbangkan pada tahun ini.
“Nanti kita lihatlah ya (Soeharto). Untuk nama-nama itu semuanya memenuhi syarat ya, termasuk nama Presiden Soeharto itu sudah tiga kali diusulkan. Ada juga beberapa nama lain yang dari 2011, ada yang dari 2015, semuanya sudah memenuhi syarat,” jelas Fadli.
Selain Soeharto, Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga termasuk dalam daftar calon Pahlawan Nasional tahun ini.
“Itu (Gus Dur) juga termasuk yang kita seleksi, semuanya saya kira memenuhi syarat juga,” ujarnya.
Marsinah dan Tokoh Perempuan Diperhitungkan
Tak hanya tokoh nasional, nama Marsinah, aktivis buruh perempuan yang gugur pada masa Orde Baru, juga masuk dalam daftar calon penerima gelar. Marsinah diusulkan oleh sejumlah organisasi buruh dan lembaga daerah.
“Ya, itu termasuk yang diusulkan juga, diusulkan oleh tokoh-tokoh buruh dan banyak organisasi buruh yang mendukung, serta dari pemerintah kabupaten, kota, dan provinsi,” tutur Fadli Zon.
Seleksi Ketat dan Kajian Mendalam
Fadli menegaskan bahwa seluruh nama yang masuk dalam daftar calon telah melalui proses seleksi ketat. Kajian dilakukan berdasarkan jasa, perjuangan, latar belakang, dan riwayat hidup para tokoh, yang diteliti secara akademik dan ilmiah.
“Jadi telah diseleksi tentu berdasarkan kriteria yang berlaku. Semua yang disampaikan ini memenuhi syarat. Perjuangannya jelas, latar belakangnya, riwayat hidupnya juga telah diuji dan diteliti melalui beberapa tahap,” tegas Fadli.
Daftar Nama Calon Pahlawan Nasional 2025
Berikut sejumlah nama yang diusulkan oleh Kementerian Sosial dan telah diserahkan kepada Dewan GTK:
Marsinah (aktivis buruh perempuan, Nganjuk, Jawa Timur)
Presiden RI ke-2 Soeharto (Jawa Tengah)
Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) (Jawa Timur)
KH. Muhammad Kholil (Jawa Timur)
KH. Bisri Syansuri (Jawa Timur)
KH. Muhammad Yusuf Hasyim (Jombang)
Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf (Sulawesi Selatan)
Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin (Jakarta)
H.B. Jassin (Gorontalo)
Sultan Muhammad Salahuddin (Nusa Tenggara Barat)
Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Jawa Barat)
H. Ali Sastroamidjojo (Jawa Timur)
dr. Kariadi (Jawa Tengah)
R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesomo (Jawa Tengah)
Basoeki Probowinoto (Jawa Tengah)
Raden Soeprapto (Jawa Tengah)
Mochamad Moeffreni Moe’min (Jakarta)
KH. Sholeh Iskandar (Jawa Barat)
Syekh Sulaiman Ar-Rasuli (Sumatera Barat)
Zainal Abidin Syah (Maluku Utara)
Gerrit Agustinus Siwabessy (Maluku)
Chatib Sulaiman (Sumatera Barat)
Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah)
H.M. Sanusi (Jawa Timur)
Langkah Selanjutnya
Dewan GTK bersama Kementerian Sosial akan segera menyampaikan daftar final kepada Presiden Prabowo Subianto untuk ditetapkan secara resmi menjelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2025.











