SOALINDONESIA–JAKARTA Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kualitas guru di Indonesia melalui beragam strategi, mulai dari pemenuhan kualifikasi pendidikan, peningkatan kompetensi, hingga dukungan kesejahteraan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengatakan langkah ini merupakan bagian dari amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, sekaligus wujud perhatian pemerintah terhadap tenaga pendidik.
“Ini program baru yang menunjukkan komitmen kami, komitmen Bapak Presiden (Prabowo Subianto) untuk meningkatkan kualitas guru. Jadi kalau ada yang mengatakan guru tidak diurusi, inilah bukti bahwa guru sangat kami perhatikan,” kata Abdul Mu’ti saat acara penandatanganan kerja sama Ditjen Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Jumat (12/9).
Program RPL dan Target Kualifikasi S1
Salah satu program prioritas adalah Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi guru yang belum memiliki kualifikasi D4 atau S1. Tahun ini, sebanyak 12.500 guru sudah terdaftar di perguruan tinggi mitra. Jumlah tersebut ditargetkan melonjak menjadi 150 ribu guru pada 2026.
“Dengan itu, secara bertahap guru-guru ini akan memenuhi kualifikasi D4 atau S1 sesuai amanat undang-undang,” ujar Mu’ti.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Nunuk Suryani menambahkan, target pemenuhan kualifikasi S1 diproyeksikan selesai pada 2027. Ia memastikan program ini gratis.
“Sama sekali tidak dipungut biaya, ini program bantuan pemerintah,” tegas Nunuk.
Sertifikasi Lewat Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Selain itu, pemerintah juga mempercepat sertifikasi guru melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Tahun ini, PPG akan menyasar 806.000 guru yang belum mengikuti program tersebut.
“Kalau tahun ini selesai, maka pada 2026 sekitar 95 persen guru sudah memenuhi PPG dan bisa diusulkan sertifikasi,” kata Mu’ti.
Pelatihan Coding hingga Kecerdasan Buatan
Strategi peningkatan kompetensi guru juga dilakukan melalui berbagai pelatihan, mulai dari coding, kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mendalam, bimbingan konseling, hingga forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
“Pelatihan juga menyasar kepala sekolah dan berbagai bentuk peningkatan kualitas lainnya,” ujar Mu’ti.
Dukungan Kesejahteraan
Di sisi lain, Kemendikdasmen menyalurkan tambahan penghasilan bagi guru honorer sebesar Rp300 ribu per bulan. Tahun ini, bantuan tersebut diberikan hingga Desember dengan total Rp2,1 juta per guru.
“Para guru sudah menerima transfer itu. Tahun depan kita usulkan lagi dengan skema yang sama,” tambah Mu’ti.
Nunuk memastikan seluruh program berjalan tanpa mengganggu tugas utama guru. “Ada hari belajar guru, jadi tidak akan mengganggu kewajiban mengajar. Jadwalnya diatur melalui kerja sama dengan LPTK,” jelasnya.