Menu

Mode Gelap

Nasional · 6 Des 2025 18:12 WITA

Kontroversi Makin Panas: Bupati Aceh Selatan Pergi Umrah Saat Banjir, Gubernur Murka dan Warga Protes


 Kontroversi Makin Panas: Bupati Aceh Selatan Pergi Umrah Saat Banjir, Gubernur Murka dan Warga Protes Perbesar

Soalindonesia–Aceh–selatan Penanganan banjir di Aceh Selatan kembali menjadi sorotan setelah Bupati Aceh Selatan menuai kecaman keras dari publik dan membuat Gubernur Aceh marah besar. Bupati disebut meninggalkan daerah yang sedang dilanda bencana dan memilih berangkat umrah, di saat ribuan warga masih terdampak banjir di berbagai kecamatan.

Kontroversi ini bermula dari beredarnya sebuah rekaman yang menampilkan pernyataan sang bupati yang mengaku “menyerah menghadapi banjir.” Ia menyebut tidak mampu lagi mengambil tindakan efektif di tengah curah hujan ekstrem yang menyebabkan sungai meluap dan merendam pemukiman warga.

Pernyataan tersebut memicu reaksi keras, terutama dari Pemerintah Aceh yang menilai sikap sang bupati tidak mencerminkan tanggung jawab seorang kepala daerah dalam kondisi darurat.

READ  Presiden Prabowo Sambangi Rumah Duka Driver Ojol Affan Kurniawan, Janjikan Tanggung Jawab Negara

Gubernur Aceh Geram

Gubernur Aceh dikabarkan murka setelah mengetahui bahwa bupati tidak berada di lokasi bencana ketika banjir kembali meluas. Kepergian bupati ke Tanah Suci dianggap sebagai bentuk pengabaian tugas dan tidak menghormati situasi darurat yang sedang dihadapi masyarakatnya.

“Saat rakyat membutuhkan kehadiran pemimpin, ia justru pergi. Penanganan bencana membutuhkan koordinasi, kepemimpinan, dan kehadiran langsung di lapangan,” ujar seorang pejabat Pemerintah Aceh yang enggan disebutkan namanya.

Gubernur bahkan telah memerintahkan evaluasi internal terkait penanganan banjir di Aceh Selatan, termasuk memanggil sejumlah pejabat daerah untuk dimintai klarifikasi.

Warga Mengecam, Relawan Meradang

Di media sosial, kemarahan publik semakin terlihat. Tagar bernada kritik terhadap kepemimpinan Aceh Selatan sempat trending secara lokal. Warga menilai keputusan pergi umrah saat bencana adalah tindakan yang tidak sensitif dan tidak menunjukkan empati terhadap penderitaan rakyat.

READ  Presiden Prabowo Tunjuk Jenderal (Purn) Djamari Chaniago Jadi Menko Polkam Gantikan Budi Gunawan

“Rumah kami terendam, akses jalan terputus, kami butuh bantuan. Tapi pemimpin malah pergi umrah. Bagaimana bisa?” keluh seorang warga Labuhan Haji.

Para relawan kemanusiaan yang sudah bekerja tanpa henti selama sepekan juga merasa frustasi. Minimnya arahan dari pemerintah daerah membuat koordinasi di lapangan berjalan lambat dan tidak terstruktur.

Pemerintah Provinsi Ambil Alih Penanganan

Melihat kondisi yang semakin tidak terkendali, Pemerintah Aceh disebut mulai mengambil alih sebagian koordinasi penanganan bencana di Aceh Selatan. Langkah yang dilakukan antara lain percepatan distribusi logistik, evakuasi warga terdampak, serta penguatan posko darurat di sejumlah titik kritis.

READ  KKP Revitalisasi 78 Ribu Hektare Tambak di Pantura Jawa untuk Budidaya Tilapia

“Fokus utama kami adalah keselamatan rakyat. Penanganan bencana tidak boleh berhenti hanya karena ada pejabat yang tidak berada di tempat,” kata seorang pejabat BPBA.

Sikap Bupati Masih Dinanti

Hingga berita ini diturunkan, Bupati Aceh Selatan belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan kepergiannya ke Tanah Suci maupun pernyataan bahwa dirinya telah “menyerah” dalam menghadapi banjir. Publik menantikan klarifikasi langsung, terutama karena polemik ini telah menimbulkan kegelisahan luas di tengah masyarakat.

Sementara itu, pemerintah pusat dan provinsi menegaskan bahwa stabilitas penanganan banjir harus tetap terjaga. Ribuan warga masih berada di lokasi pengungsian dan membutuhkan bantuan cepat serta koordinasi yang solid.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

Baca Lainnya

Erwin Aksa Sambangi Korban Siswa dan Siswi Tertabrak Mobil MBG, Beri Dukungan di RS Cilincing

11 Desember 2025 - 23:10 WITA

Prabowo Gelar Ratas di Hambalang: Perintahkan Percepatan Pemulihan Akses, Logistik, dan Listrik di Sumatra

6 Desember 2025 - 22:34 WITA

Cegah Keracunan MBG, Kepala BGN Targetkan Nol Kasus: Dapur Diperketat, Food Tray Wajib Steril 120 Derajat

6 Desember 2025 - 22:25 WITA

Harga Minyak Stabil Didukung Ketegangan Geopolitik dan Harapan Pasokan

6 Desember 2025 - 18:59 WITA

Menteri Lingkungan Hidup Hentikan Operasional Tambang, Sawit, dan PLTA di Hulu DAS Batang Toru

6 Desember 2025 - 18:51 WITA

Menteri Pertahanan Apresiasi Penangkapan WNA Penyelundup Nikel di Bandara IWIP Maluku Utara

6 Desember 2025 - 18:38 WITA

Trending di Nasional