SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Agama (Menag) RI, H. Nasaruddin Umar, memberikan pesan inspiratif kepada 100 peserta Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (AKMINAS) Tahun 2025.
Dalam sambutannya, Menag menekankan pentingnya membangun kekuatan spiritual, logika, serta kemampuan konsentrasi dan kontemplasi sebagai bekal utama calon pemimpin masa depan bangsa.
AKMINAS 2025 diselenggarakan di Wisma Pamentas, Jakarta, dengan mengusung tema “Meneguhkan Keberagaman, Membangun Peradaban, untuk Indonesia Emas 2045.” Acara ini menjadi inisiatif perdana dari Kementerian Agama yang menghimpun 100 mahasiswa terbaik dari berbagai jenjang dan Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) se-Indonesia.
“Jangan selalu larut dalam keadaan. Seorang pemimpin harus berani berbeda untuk sesuatu yang lebih baik. Berpikirlah konstruktif, karena di tangan kalian lah peradaban bangsa akan ditentukan,” ujar Menag dalam pidatonya, Jumat (10/10/2025).
Konsentrasi dan Kontemplasi: Kunci Kepemimpinan Bijak
Menag menyampaikan bahwa untuk mencapai kebenaran dan menjadi pemimpin yang bijak, generasi muda harus menempuh dua jalan utama: konsentrasi dan kontemplasi.
“Konsentrasi menekankan pada kekuatan pikiran dan analisis saat siang hari, sedangkan kontemplasi menekankan pada kedalaman rasa dan spiritual, terutama pada malam hari. Inilah yang dicontohkan cara Rasulullah dalam belajar dan mengambil keputusan,” jelas Menag.
Kontrol Diri dan Keseimbangan Emosi
Tak hanya bicara soal kecerdasan spiritual dan intelektual, Menag juga menekankan pentingnya pengendalian emosi dalam kepemimpinan.
“Kalian harus bisa memposisikan diri. Pahami kapan dan bagaimana memerankan diri di setiap kondisi. Jangan gampang terpancing dan fokuslah pada solusi,” tegasnya.
Menag mengingatkan bahwa pemimpin masa depan harus lebih mengandalkan logika ketimbang otot, terutama di era digital dan informasi yang cepat.
Kunci Sukses: Literasi dan Ibadah Malam
Menag juga membagikan “kata kunci” sukses untuk menguasai masa depan: perbanyak literasi dan perkuat ibadah malam.
“Saya titipkan kata kunci sukses untuk menguasai masa depan, yaitu perbanyak literasi dan perkuat ibadah malam. Dalam Islam, kita bisa contohkan dengan memperbanyak salat malam, membaca Al-Qur’an, dan memaksimalkan kontemplasi pagi dengan tidak tidur setelah Subuh,” lanjutnya.
Melek Teknologi dan Bahasa Asing
Dalam era globalisasi, Menag menekankan pentingnya menguasai bahasa asing dan melek teknologi. Ia mendorong para mahasiswa untuk tidak takut mencoba dan terus belajar, meskipun belum sempurna.
“Tidak masalah jika Bahasa Inggrisnya masih belepotan. Yang terpenting adalah niat untuk terus belajar. Salah satu cara menguasai dunia adalah melalui bahasa,” ujarnya.
Selain itu, integritas juga menjadi sorotan penting.
“Kemajuan teknologi harus dibarengi dengan integritas. Pastikan diri kalian bersih dari sanksi sosial, tidak ada catatan kriminal, dan apalagi catatan hitam di bank. Itu adalah kunci kredibilitas pemimpin masa depan,” tambah Menag.
Komitmen Berkelanjutan dan Doa Penutup
Menag Nasaruddin Umar memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan AKMINAS 2025 dan memastikan dukungan penuh untuk penyelenggaraan program ini di masa mendatang.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Menag. Dalam doanya, ia berharap seluruh peserta AKMINAS menjadi generasi emas yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara.
“Mari kita akhiri dengan doa, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kalian semua, para peserta AKMINAS, benar-benar menjadi generasi emas dan harapan bangsa yang membawa pencerahan dan ketentraman bagi Indonesia,” pungkasnya.