SOALINDONESIA–BOGOR Menteri Agama Nasaruddin Umar secara resmi membuka Santri Horseback Archery Championship 2025, sebuah kompetisi olahraga ketangkasan berkuda dan memanah yang berlangsung di Kampung Maghfirah, Caringin, Bogor, Jumat (24/10/2025).
Kompetisi ini diikuti oleh 36 rider dari 18 sekolah dan pesantren di 11 provinsi di Indonesia. Para peserta akan berlaga selama dua hari, 25–26 Oktober, untuk memperebutkan “Menteri Agama Cup 2025”.
“Ajang ini bukan sekadar perlombaan olahraga, tetapi juga simbol kebangkitan santri yang berkarakter kuat, berjiwa juang, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujar Menag dalam sambutannya.
Makna Filosofis di Balik Olahraga Santri
Menag Nasaruddin mengutip hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umatnya untuk belajar berkuda, memanah, dan berenang. Ia menilai bahwa olahraga tersebut mengandung nilai-nilai mendalam bagi pembentukan karakter santri.
“Rasulullah mengajarkan anak-anak untuk berkuda, memanah, dan berenang. Filosofinya dalam sekali. Memanah itu mengajarkan kita berpandangan lurus ke depan. Berkuda berarti terus bergerak maju, tidak mundur. Itulah semangat santri sejati,” tutur Menag.
Menurutnya, olahraga berkuda dan memanah bukan hanya soal fisik, tetapi juga melatih kedisiplinan, fokus, keberanian, dan visi hidup. Nilai-nilai itu, kata Menag, sejalan dengan misi Kementerian Agama dalam memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan karakter dan pemberdayaan umat.
Santri Modern: Religius dan Kompetitif
Menag menegaskan bahwa santri masa kini tidak boleh terpaku hanya pada kemampuan mengaji kitab, tetapi juga harus tangguh, kreatif, dan berprestasi di berbagai bidang, termasuk olahraga.
“Santri masa kini tidak hanya ahli dalam kitab, tetapi juga mampu menunjukkan ketangkasan dan prestasi di berbagai bidang. Inilah kebangkitan santri yang tangguh dan mandiri,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada santri-santri Indonesia yang telah meraih prestasi internasional di cabang horseback archery, membuktikan bahwa santri Indonesia mampu bersaing di level global.
“Kita bangga karena banyak santri Indonesia berprestasi di ajang internasional. Mereka adalah bukti nyata bahwa pesantren mampu melahirkan generasi unggul yang religius dan berdaya global,” tambahnya.
Ajang Tahunan Pembinaan Karakter
Kementerian Agama berkomitmen menjadikan Santri Horseback Archery Championship sebagai agenda rutin tahunan untuk memperkuat sinergi antara pendidikan pesantren, olahraga, dan pembinaan karakter.
“Melalui kegiatan ini, kita ingin menanamkan semangat pantang menyerah dan keberanian pada diri santri. Inilah simbol kebangkitan santri Indonesia — santri yang mandiri, tangguh, dan siap menjadi pemimpin masa depan,” pungkas Menag.
Kompetisi yang digelar di kawasan perbukitan hijau Caringin ini juga menjadi bagian dari perayaan Hari Santri Nasional 2025, yang mengusung tema “Santri Mandiri, Indonesia Berdikari.”











