Menu

Mode Gelap

Nasional · 15 Sep 2025 00:37 WITA

Menag Nasaruddin Umar Tekankan Pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta di PTKIN


 Menag Nasaruddin Umar Tekankan Pentingnya Kurikulum Berbasis Cinta di PTKIN Perbesar

SOALINDONESIA–PONOROGO Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) tidak boleh hanya berfokus pada transfer ilmu, tetapi juga harus menanamkan nilai, membentuk karakter, dan menumbuhkan kasih sayang.

Hal ini disampaikan dalam kuliah umum bertema “Kurikulum Berbasis Cinta” di Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo, Minggu (14/9/2025).

Acara kuliah umum ini diikuti dosen dan mahasiswa UIN Ponorogo serta dihadiri oleh Rektor UIN Ponorogo, Bupati Ponorogo, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Kepala Kankemenag Ponorogo, hingga sejumlah rektor PTKIN dari berbagai daerah.

READ  Menag Nasaruddin Umar: Kesantunan Bangsa Indonesia Lahir dari Tradisi Pesantren dan Warisan Para Kiai

Pendidikan Berakar pada Nilai Cinta

Dalam pemaparannya, Menag menegaskan bahwa pendidikan Islam tidak boleh berhenti pada aspek kognitif semata.

“Kurikulum kita jangan hanya fokus pada transfer ilmu. Yang lebih penting adalah menanamkan nilai, membentuk karakter, dan menumbuhkan kasih sayang. Dengan cinta, ilmu akan lebih bermakna dan menghadirkan manfaat bagi sesama,” ujar Nasaruddin.

Ia menambahkan, inti ajaran Islam sesungguhnya berakar pada cinta dan kasih sayang.

“Kalau Al-Qur’an dipadatkan, muaranya adalah cinta. Karena itu, jangan sampai ada yang mengajarkan Islam dengan kebencian. Islam adalah rahmatan lil-‘alamin. Pendidikan Islam harus berangkat dari nilai itu,” jelasnya.

READ  Tragis, Prada Lucky Meninggal Dunia Usai Diduga Dianiaya Senior TNI

Dosen Harus Jadi Pembimbing Ruhani

Menag juga mengajak para dosen PTKIN untuk tidak berhenti pada peran sebagai pengajar, tetapi sekaligus menjadi pembimbing spiritual.

“Seorang dosen PTKIN tidak cukup hanya sebagai pengajar di kelas. Ia harus menjadi mursyid, pembimbing ruhani yang menanamkan nilai-nilai cinta dalam diri mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa bukan hanya pintar secara intelektual, tapi juga berakhlak mulia dan penuh cinta,” tegasnya.

Ekoteologi dan Lingkungan Kampus

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin turut menyoroti suasana asri kampus UIN Ponorogo yang dinilainya mendukung praktik kurikulum berbasis cinta. Kedekatan mahasiswa dengan alam, katanya, dapat menumbuhkan kesadaran ekoteologi: mencintai ciptaan Tuhan sebagai bagian dari ibadah.

READ  Menag Nasaruddin Umar Perkenalkan Kurikulum Berbasis Cinta untuk Perkuat Pendidikan Inklusif dan Moderasi Beragama di Asia

Harapan untuk PTKIN di Indonesia

Menutup kuliah umum, Menag berharap seluruh PTKIN di Indonesia dapat mengimplementasikan kurikulum berbasis cinta secara konsisten.

“Kalau cinta yang menjadi dasar, maka pendidikan akan melahirkan generasi yang toleran, humanis, dan bermanfaat bagi bangsa,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional