Menu

Mode Gelap

Nasional · 26 Nov 2025 21:24 WITA

Menkeu Purbaya Ingin Pastikan Negosiasi Utang Kereta Cepat Whoosh Menguntungkan Indonesia


 Menkeu Purbaya Ingin Pastikan Negosiasi Utang Kereta Cepat Whoosh Menguntungkan Indonesia Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan keinginannya untuk meninjau lebih jauh ketentuan dalam negosiasi utang Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh dengan pihak China. Ia menekankan bahwa hasil pembahasan harus menguntungkan pemerintah Indonesia.

“Saya belum tahu dibawa apa enggak. Tapi kelihatannya, kalau memang tetap harus terlibat, saya mau lihat term-nya seperti apa. Jadi mengamankan term buat kita juga, buat pemerintah Indonesia juga,” ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Menkeu Purbaya juga menyatakan belum mengetahui apakah anggaran negara akan terlibat dalam skema pembayaran utang Whoosh. “Itu saya enggak tahu. Nanti kita lihat negosiasinya seperti apa, kan masih negosiasinya,” tambahnya.

READ  Menag Nasaruddin Umar: Pondok Pesantren Telah Mengabdi 300 Tahun Membangun Peradaban Bangsa

Terkait usulan skema public service obligation (PSO) untuk operasional Whoosh, Purbaya menyerahkan kewenangan kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menurutnya, skema PSO memang biasanya menjadi bagian infrastruktur pemerintah, namun keputusan akhir akan mengikuti hasil negosiasi dengan pihak China.

Danantara Matangkan Proposal ke China

Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani, memastikan komunikasi intens terus dilakukan dengan Menkeu Purbaya menjelang pembahasan lanjutan utang Whoosh.

“Kita komunikasi terus dengan beliau, dengan Pak Purbaya. Kita duduk dan sedang memastikan bahwa nanti ke China-nya, kita sudah matang proposal ke China-nya,” kata Rosan usai menghadiri PLN CEO Forum di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (26/11/2025).

READ  Kapolri Janji Respons Laporan Masyarakat Lebih Cepat, Perintahkan Optimalisasi Layanan Darurat 110

Rosan menambahkan bahwa sebelum rombongan utama berangkat, tim advance dari Danantara akan lebih dulu ke China untuk membahas detail teknis bersama mitra setempat. Langkah ini dianggap penting agar pertemuan tingkat tinggi nanti efektif dan menghasilkan keputusan solid terkait restrukturisasi atau penyelarasan utang KCJB.

Jadwal Keberangkatan Dipercepat

Saat ditanya soal jadwal keberangkatan ke China, Rosan belum memastikan tanggal pasti, namun menegaskan prosesnya akan dipercepat. “Insya Allah secepatnya terbaik,” ujarnya.

Pertemuan ini menjadi momentum krusial untuk penyelesaian pembiayaan proyek KCJB, yang termasuk salah satu proyek transportasi strategis nasional, khususnya terkait porsi utang dan skema pelunasannya antara Indonesia dan China.

READ  Menag Nasaruddin Umar Ajak Bangsa Jaga Kerukunan di HUT ke-31 KCBI
Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Tinjau Banjir Lhokseumawe, Fokus Pastikan Infrastruktur Vital dan Logistik Aman

30 November 2025 - 22:27 WITA

Pemerintah Kerahkan 28 Helikopter untuk Bantu Penanganan Bencana di Sumatera

30 November 2025 - 22:18 WITA

Menhan Sjafrie Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Pidie Jaya, Pastikan Distribusi Logistik dan Pemulihan Akses Berjalan Cepat

30 November 2025 - 18:34 WITA

BNPB Kirim Bantuan Lewat Udara ke Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan Aceh Tengah

30 November 2025 - 18:06 WITA

TNI AL Kerahkan Kapal Rumah Sakit dan Pasukan Marinir untuk Bantu Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar

30 November 2025 - 16:58 WITA

Prabowo Targetkan Kemiskinan Turun di Bawah 6 Persen, Tantangan Struktural Dinilai Hambat Upaya Pengentasan

30 November 2025 - 16:24 WITA

Trending di Nasional