Menu

Mode Gelap

Nasional · 10 Okt 2025 23:51 WITA

Mensos Saifullah Yusuf: Tidak Ada Tempat untuk Bullying, Kekerasan, dan Intoleransi di Sekolah Rakyat


 Mensos Saifullah Yusuf: Tidak Ada Tempat untuk Bullying, Kekerasan, dan Intoleransi di Sekolah Rakyat Perbesar

SOALINDONESIA–KEDIRI Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa tiga hal tidak boleh terjadi di lingkungan Sekolah Rakyat, yakni perundungan (bullying), kekerasan fisik atau seksual, serta intoleransi atas dasar suku, agama, maupun ras.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, saat meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 24 Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (10/10/2025).

“Ada tiga hal yang tidak boleh terjadi di lingkungan Sekolah Rakyat, yaitu tidak boleh ada perundungan atau bullying, tidak boleh ada kekerasan fisik maupun seksual oleh siapa pun terhadap siapa pun, dan tidak boleh ada intoleransi atas dasar suku, agama, atau ras,” tegas Gus Ipul dalam keterangannya.

Menjawab Masalah Kesenjangan Pendidikan

Gus Ipul menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat merupakan gagasan besar Presiden Prabowo Subianto dalam menjawab ketimpangan pendidikan dan kemiskinan struktural yang membuat banyak anak Indonesia tak tersentuh pembangunan.

READ  Pesan Presiden Prabowo di Maulid Nabi 1447 H: Teladani Akhlak Rasul, Perkuat Persatuan Bangsa

“Banyak anak-anak yang tidak sekolah, maka Presiden ingin memberikan perhatian khusus lewat pendidikan yang seluruh biayanya ditanggung negara,” ujarnya.

165 Sekolah Rakyat, 16.000 Siswa

Hingga Oktober 2025, tercatat telah berdiri 165 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, dengan total siswa mencapai hampir 16.000 anak dari keluarga prasejahtera. Sekolah ini menyasar Anak Tidak Sekolah (ATS) dan anak dari keluarga miskin yang tidak terjangkau pendidikan formal.

Mensos menekankan bahwa Sekolah Rakyat harus menjadi ruang yang aman, ramah, dan memuliakan siswa, tanpa kekerasan dan diskriminasi.

“Sekolah Rakyat harus menjadi tempat tumbuh yang aman dan memuliakan. Tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apa pun,” tegasnya.

READ  Menteri PU: Jalan Tol Bogor–Serpong via Parung Diharapkan Tarik Investasi Asing dan Dongkrak Ekonomi Daerah

Tiga Kunci Sekolah Rakyat: Memuliakan, Menjangkau, dan Memungkinkan

Gus Ipul juga memaparkan tiga kunci utama untuk memahami semangat di balik lahirnya Sekolah Rakyat:

1. Memuliakan wong cilik (orang kecil)

2. Menjangkau yang belum terjangkau

3. Memungkinkan yang sebelumnya dianggap tidak mungkin

“Banyak anak yang mengubur mimpinya karena tak punya kesempatan. Sekolah Rakyat hadir untuk menghidupkan mimpi itu. Siapa tahu, dari sini lahir seorang presiden,” katanya seperti dilansir Antara.

Program Berlanjut hingga 2029, Tak Membebani APBN

Pemerintah menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat akan dilanjutkan dan diperluas hingga 2029, sebagai bagian dari upaya strategis memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan gratis dan berkualitas.

Menurut Roni Parasian, Analis Madya Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Sekolah Rakyat merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang didukung lintas kementerian, terutama Kemensos dan Kemenkeu.

READ  Dinsos Jatim Hadirkan Layanan Psikososial untuk Keluarga Korban Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny

“Program ini memanfaatkan fasilitas negara yang direnovasi dan dikombinasikan dengan berbagai program sosial. Dengan demikian, pelaksanaannya tidak membebani APBN,” ujar Roni dalam diskusi publik “APBN 2026: Membangun Generasi Unggul”, Rabu (8/10/2025).

Tanggapan Kemensos: Pendidikan Berasrama yang Komprehensif

Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico, menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat lahir dari keprihatinan atas lambatnya penurunan angka kemiskinan dan masih tingginya jumlah ATS (Anak Tidak Sekolah). Di Jawa Timur saja, terdapat lebih dari 400 ribu anak usia SMA yang tidak mengenyam pendidikan.

“Sebagian besar putus sekolah karena alasan ekonomi. Program Sekolah Rakyat diharapkan menjawab persoalan tersebut melalui pendidikan gratis berasrama yang komprehensif, mulai dari akademik hingga pembinaan karakter,” terang Robben.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

Baca Lainnya

Pasca Teror Bom di Sekolah Internasional, Presiden Prabowo Beri Arahan Khusus ke BIN, BNPT, dan Polri

11 Oktober 2025 - 02:33 WITA

Menkeu Purbaya: Belum Ada Proposal Resmi Terkait Permintaan Dana APBN untuk Ponpes Al Khoziny

11 Oktober 2025 - 00:10 WITA

Menko Polkam Djamari Chaniago Terima Dubes Yordania, Bahas Penguatan Kerja Sama Pertahanan dan Kemanusiaan

10 Oktober 2025 - 23:41 WITA

Menag Nasaruddin Umar Beri Pesan Khusus untuk 100 Peserta AKMINAS 2025: “Kuatkan Konsentrasi dan Kontemplasi”

10 Oktober 2025 - 23:27 WITA

Presiden Prabowo Subianto Resmi Ganti Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Digantikan Andi Amran Sulaiman

10 Oktober 2025 - 20:54 WITA

Pemerintah Finalisasi Pembayaran Kompensasi Energi BBM dan Listrik untuk 2024 dan Awal 2025

10 Oktober 2025 - 20:29 WITA

Trending di Nasional