SOALINDONESIA–MAROS Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan penyediaan bantuan pompanisasi bagi petani di Pammanjengan, Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Bantuan ini ditujukan untuk mengatasi sawah yang kerap terendam banjir akibat pembangunan perumahan di wilayah tersebut.
Inisiatif ini merupakan respons cepat pemerintah atas keluhan petani yang kehilangan hasil panen setiap musim hujan. Dengan adanya pompanisasi, sawah diharapkan kembali produktif dan mampu meningkatkan hasil pertanian.
“Selalu ada bantuan, tergantung bupatinya kalau minta. Kita ada pompa dan saluran irigasi kita perbaiki,” kata Amran di Makassar.
Rp12 Triliun untuk Irigasi Nasional
Mentan menegaskan, pompanisasi merupakan bagian dari program nasional revitalisasi jaringan irigasi yang telah dialokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun. Program ini menargetkan revitalisasi hingga 2 juta hektare lahan pertanian di seluruh Indonesia.
“Pemerintah akan melakukan transformasi besar-besaran dan hasilnya sudah mulai dirasakan,” ujarnya.
Harapan Petani Maros
Sejak berdirinya Perumahan Royal Sentraland BTP, sawah di Pammanjengan selalu dilanda banjir setiap musim hujan. Kondisi ini membuat para petani merugi dan bahkan gagal panen berulang kali.
Seorang pemilik sawah, H Kole, mengungkapkan dilema yang dihadapi petani.
“Kami juga siap jika pihak perumahan bersedia membeli sawah kami dengan harga yang sesuai,” katanya.
Dengan bantuan pompanisasi dari Kementan, petani berharap genangan air dapat segera teratasi sehingga lahan kembali berfungsi optimal. Namun, mereka tetap menanti solusi jangka panjang dari pemerintah dan pengembang agar masalah banjir tidak terus berulang.