Menu

Mode Gelap

Nasional · 24 Agu 2025 22:18 WITA

OJK: Perbankan Nasional Tetap Stabil, Optimisme Meningkat Seiring Meredanya Ketegangan Global


 OJK: Perbankan Nasional Tetap Stabil, Optimisme Meningkat Seiring Meredanya Ketegangan Global Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan sektor perbankan Indonesia tetap stabil di tengah dinamika global. Stabilitas ini didukung meredanya ketegangan geopolitik serta penurunan tarif impor oleh Amerika Serikat yang membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi dunia maupun domestik.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, kondisi tersebut mendorong optimisme perbankan dalam menjalankan fungsi intermediasi.

“Sektor perbankan Indonesia menunjukkan daya tahan yang kuat di tengah dinamika perekonomian dan politik global,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (24/8/2025).

Menurut OJK, pada semester I-2025 ketidakpastian global cukup tinggi akibat perang dagang, tarif impor AS, dan konflik di Timur Tengah. Namun memasuki paruh kedua, kondisi mulai membaik setelah AS dan mitra dagangnya menyepakati penurunan tarif impor, termasuk bagi Indonesia yang kini turun menjadi 19 persen.

READ  Tiga Kementerian Bersinergi Perkuat Keamanan Infrastruktur Pesantren Pasca Tragedi Ambruknya Musala

Prospek Ekonomi Global dan Domestik Membaik

Dengan perbaikan situasi perdagangan internasional, IMF merevisi estimasi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3 persen pada 2025 dan 3,1 persen pada 2026, naik dari proyeksi sebelumnya yang hanya 2,8 persen dan 3 persen.

Sejalan dengan itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik juga naik dari 4,7 persen menjadi 4,8 persen pada 2025–2026.

OJK menilai hal ini memberi ruang lebih besar bagi perbankan untuk menyalurkan kredit, terutama ke sektor produktif berbasis ekspor seperti pertambangan dan perkebunan.

Pertumbuhan kredit investasi tercatat melonjak 12,42 persen (year on year/YoY) pada Juli 2025.

READ  Penjualan Mobil Nasional Lesu, Gaikindo Waspadai Angka di Bawah 800 Ribu Unit

Kestabilan Perbankan Tetap Terjaga

Meski sempat tertekan pada awal tahun, sektor perbankan Indonesia tetap tangguh. Per Juli 2025, pertumbuhan kredit perbankan mencapai 7,03 persen YoY dengan kualitas aset terjaga. Tingkat Non Performing Loan (NPL) tercatat 2,28 persen, sementara Loan at Risk (LaR) turun menjadi 9,68 persen.

Likuiditas juga dinilai solid, dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7 persen YoY. Rasio AL/NCD dan AL/DPK masing-masing berada di level 119,43 persen dan 27,08 persen, jauh di atas batas minimum yang dipersyaratkan regulator.

READ  Reshuffle Kabinet: Prabowo Lantik Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

“Kondisi likuiditas yang membaik menunjukkan kinerja perbankan tetap kuat, ditopang tata kelola yang baik serta prinsip kehati-hatian. Fungsi intermediasi diproyeksikan terus tumbuh didukung beragam sentimen positif,” pungkas Dian.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional