Menu

Mode Gelap

Nasional · 21 Okt 2025 22:33 WITA

Pemerintah Siapkan Cetak Sawah 400 Ribu Hektare di 2026, Anggaran Rp10 Triliun Digelontorkan


 Pemerintah Siapkan Cetak Sawah 400 Ribu Hektare di 2026, Anggaran Rp10 Triliun Digelontorkan Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Pemerintah Indonesia menargetkan pencetakan sawah baru seluas 400 ribu hektare dengan anggaran sebesar Rp10 triliun pada tahun 2026. Program besar ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan nasional yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan, proyek tersebut akan tersebar di beberapa wilayah strategis, termasuk Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan — daerah yang juga menjadi lokasi pengembangan food estate.

“Lokasinya di Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan. Anggarannya kurang lebih Rp10 triliun,” ujar Amran dikutip dari Antara, Selasa (21/10/2025).

Lanjutan Program 2025

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan target cetak sawah seluas 225 ribu hektare pada tahun 2025. Program tersebut akan dilanjutkan dan diperluas di 2026 guna memastikan produktivitas beras nasional meningkat signifikan.

Menurut Mentan, percepatan pencetakan sawah baru menjadi prioritas di daerah yang selama ini mengalami lonjakan harga pangan akibat keterbatasan produksi dan tingginya biaya logistik.

READ  Kemenag Akhiri Tugas Penyelenggaraan Haji dengan Indeks Sangat Memuaskan dari Jemaah

“Kita ingin setiap pulau bisa mandiri pangan, tidak bergantung pada pasokan antarwilayah yang menambah biaya,” tegas Amran.

Presiden Prabowo Subianto sendiri sebelumnya menegaskan komitmennya memperluas program cetak sawah baru hingga 480 ribu hektare, setelah sebelumnya berhasil mencetak 280 ribu hektare sawah yang disebutnya menghasilkan lonjakan produksi beras tertinggi sepanjang sejarah.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi beras nasional meningkat 14,49 persen pada Januari–Juli 2025, mencapai 21,76 juta ton, dengan rekor tertinggi 13,95 juta ton pada Januari–April 2025.

Namun, tingginya produksi tersebut justru membuat Perum Bulog kekurangan gudang penyimpanan. Pemerintah pun telah menyiapkan anggaran Rp5 triliun untuk membangun 100 gudang baru di berbagai daerah.

Brigade Swasembada Pangan: TNI dan Kementan Bersatu

Untuk mempercepat pelaksanaan proyek ini, Kementerian Pertanian juga menggandeng TNI dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) membentuk Brigade Swasembada Pangan — pasukan khusus yang akan membantu proses optimasi lahan (oplah) dan pencetakan sawah.

READ  KPK Terus Sita Hasil Kebun Sawit Milik Eks Sekretaris MA Nurhadi, Sudah Capai Rp4,6 Miliar

Pasukan ini akan ditempatkan di 12 provinsi dan 85 kabupaten, fokus membantu petani dalam menyiapkan lahan, irigasi, serta teknologi pertanian.

“Brigade ini tim gabungan antara TNI, PU, dan Kementan. Targetnya jelas: swasembada pangan 2028,” kata Amran.

Strategi Ganda: Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Kementan menjalankan dua pendekatan besar untuk mewujudkan swasembada pangan, yakni:

1. Intensifikasi, melalui:

Penambahan luas tanam hingga 483.563 hektare.

Optimalisasi lahan tidur (oplah) seluas 351.017 hektare pada 2024 dan 500.000 hektare pada 2025.

Pompanisasi lahan seluas 1 juta hektare.

Penyediaan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, dan alat pertanian modern).

2. Ekstensifikasi, melalui:

Pencetakan sawah baru 99.760 hektare di daerah dengan layanan irigasi.

Pencetakan tambahan 500.000 hektare sawah baru di daerah potensial dengan dukungan irigasi baru.

“Target berikutnya meningkatkan indeks pertanaman: dari satu kali tanam menjadi dua kali, dua kali menjadi tiga kali. Itu cara cepat menaikkan produksi,” ujar Amran.

READ  Menaker Yassierli Pastikan Gaji Magang Fresh Graduate Dibayar Langsung, Setara UMP

Optimalkan Lahan Tidur dan Ketahanan Pangan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Yudi Sastro menyebut, program cetak sawah juga menjadi bagian dari strategi besar memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung program Makan Bergizi Gratis bagi generasi muda.

Kementan mencatat, Indonesia masih memiliki jutaan hektare lahan tidur yang dapat diubah menjadi lahan produktif. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat akan dilibatkan langsung dalam penggarapan lahan tersebut.

“Kami fokus pada daerah dengan sumber air cukup dan tanah subur — seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Hingga akhir 2024, ribuan hektare sawah baru sudah siap tanam,” jelas Yudi.

Kementan menargetkan 3 juta hektare sawah baru dalam empat tahun ke depan. Dengan langkah itu, diharapkan stok beras nasional meningkat stabil dan harga di pasaran lebih terkendali.

“Kami optimis cetak sawah baru ini akan menjamin ketahanan pangan nasional dan menjaga harga beras tetap terjangkau,” tutup Yudi.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional