SOALINDONESIA–INDRAMAYU Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan sadis satu keluarga yang jasadnya ditemukan terkubur dalam satu lubang di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat. Saat ini, terduga pelaku telah diamankan di Mapolres Indramayu dan tengah diperiksa intensif.
Kabar penangkapan tersebut juga disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang ikut mengawal perkembangan kasus ini.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kapolda Jabar, Direskrimum Polda Jabar, dan seluruh jajaran Kapolres Indramayu dan Satreskrim Polres Indramayu atas pengungkapan pembunuhan keluarga Sahroni (korban). Hari ini sudah dilakukan penangkapan dan pemeriksaan,” kata Dedi dalam keterangannya, Senin (8/9/2025).
“Semoga pelaku pembunuhan mendapat hukuman setimpal dari perbuatan yang dilakukan,” imbuhnya.
Pelaku Terlihat Dibawa ke Polres
Pantauan wartawan di Mapolres Indramayu pada Senin pagi, seorang pria dengan kaki diperban terlihat digiring keluar dari mobil polisi. Diduga kuat ia adalah pelaku pembunuhan, meski hingga kini pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait identitas maupun jumlah pelaku.
Polisi Sudah Periksa 11 Saksi
Sebelumnya, kepolisian telah memeriksa 11 orang saksi untuk mengungkap kasus ini. Jumlah saksi diperkirakan masih akan bertambah sesuai kebutuhan penyelidikan.
“Kurang lebih menjadi 11 orang sampai saat ini. Kemungkinan akan bertambah sesuai dengan kebutuhan atau keperluan untuk penyelidikan,” ujar Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, Kamis (4/9/2025).
Dikubur dalam Satu Lubang
Kasus ini bermula dari penemuan jasad satu keluarga berjumlah lima orang pada Senin (1/9/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Mereka ditemukan terkubur dalam satu lubang di bawah pohon belakang rumah milik korban di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman.
Kelima korban yakni:
H. Sahroni (75), pensiunan pegawai bank BUMN sekaligus pemilik rumah.
Budi (45), anak pertama Sahroni, wiraswasta.
Euis (40), istri Budi, ibu rumah tangga.
Ratu (6), anak pertama Budi dan Euis, siswi kelas 1 SD.
Bela (8 bulan), anak kedua Budi dan Euis.