SOALINDONESIA–JAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan dua tanda kehormatan tertinggi kepada 18 prajurit TNI dalam sebuah upacara militer yang berlangsung di atas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (RJW)-992, saat kapal tersebut berlayar di Teluk Jakarta. Penghargaan tersebut terdiri dari Bintang Yudha Dharma Pratama dan Samkaryanugraha, sebagai bentuk penghargaan negara atas dedikasi dan pengabdian luar biasa kepada bangsa dan negara.
Prabowo tiba di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, dan menaiki KRI RJW-992 yang menjadi kapal markas dalam gelaran Presidential Inspection yang digelar oleh TNI Angkatan Laut. Dalam agenda ini, Prabowo juga menyaksikan parade kekuatan armada tempur TNI di perairan Teluk Jakarta.
Bintang Yudha Dharma Pratama: Penghargaan untuk Pengabdian di Atas Panggilan Tugas
Dalam prosesi penganugerahan, Presiden Prabowo secara langsung menyematkan lencana kehormatan di pundak masing-masing penerima. Bintang Yudha Dharma Pratama merupakan tanda kehormatan militer tertinggi yang diberikan kepada prajurit yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa melebihi kewajiban tugas, dengan dampak signifikan terhadap kemajuan dan pertahanan negara.
Enam perwira tinggi TNI yang menerima Bintang Yudha Dharma Pratama, yakni:
1. Mayjen TNI Bangun Nawoko
2. Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo
3. Laksda TNI Fauzi
4. Mayjen TNI Mar Ili Dasili
5. Marsda TNI Benny Arfan
6. Marsda TNI Frederick Situmorang
Samkaryanugraha: Apresiasi untuk Prestasi Operasional dan Pembangunan Pertahanan
Selain itu, Presiden Prabowo juga menganugerahkan Tanda Kehormatan Samkaryanugraha, yang diperuntukkan bagi satuan atau personel TNI atas jasa dalam operasi militer maupun kontribusi signifikan dalam pembangunan pertahanan negara.
Penghargaan Samkaryanugraha diberikan kepada 12 personel dan satuan TNI berikut:
1. Kolonel Inf Ginda Muhammad Ginanjar
Jabatan: Komandan Satuan 71 Kopassus
2. Letkol Inf Ribut Yodo Apriantono
Jabatan: Danyonif 330/Tri Dharma
3. Letkol Inf Hari Sandra
Jabatan: Dandim 1504 Ambon Kodam XV/PTM
4. Letkol Inf Ade Kurniawan Dwi Saputro
Jabatan: Danyonif 328/Dirgahayu/17/1 Kostrad
5. Letkol Laut (P) Irwin Kurniady
Jabatan: Komandan KRI Karel Satsuit Tubun (KST-356)
6. Kolonel Laut (P) Ridwansyah
Jabatan: Komandan KRI Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992)
7. Letkol Laut (P) Samuel Chrestian Noya
Jabatan: Komandan Lanal Tanjung Balai Karimun
8. Kolonel Mar Rino Riyanto
Jabatan: Komandan Detasemen Jalamangkara (Dandenjaka)
9. Kolonel Tek Eri Wardhana
Jabatan: Komandan Depo Pemeliharaan 70
10. Letkol Pnb Ari Nugroho Widodo
Jabatan: Danskadik 102 Lanud Adisucipto
11. Kolonel Pnb Onesmus Gede Rai Aryadi
Jabatan: Danlanud Raden Sadjad (RSA) Ranai
12. Letkol Pnb Rizky Wijayanto
Jabatan: Danskadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja (ATS)
Presiden Prabowo: Penghargaan Ini Lambang Pengabdian dan Penghormatan Negara
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan negara atas pengabdian dan loyalitas luar biasa para prajurit TNI, baik dalam tugas operasional maupun pembangunan pertahanan nasional.
“Para penerima tanda kehormatan ini adalah teladan dalam pengabdian, loyalitas, dan profesionalisme. Mereka tidak hanya melaksanakan tugas, tapi melebihi panggilan tugas itu sendiri, demi kepentingan bangsa dan negara,” ujar Prabowo.
Simbol Kekuasaan Maritim dan Kedaulatan Nasional
Penganugerahan ini menjadi bagian dari rangkaian acara Presidential Inspection yang diselenggarakan TNI AL untuk menampilkan kekuatan maritim Indonesia. Saat KRI RJW-992 berlayar di Teluk Jakarta, Prabowo juga menyaksikan parade 51 kapal perang, termasuk kapal fregat, korvet, kapal selam, dan kapal cepat, serta unjuk kekuatan udara dari TNI AL.
Penutup
Upacara penganugerahan yang digelar di tengah laut ini menjadi simbol nyata dari kekuatan dan kesiapan militer Indonesia, serta penghargaan tinggi negara terhadap prajurit yang mengabdikan dirinya dengan integritas dan keberanian.
Presiden Prabowo memastikan bahwa pemerintah akan terus memberikan perhatian penuh terhadap kesejahteraan dan profesionalisme TNI sebagai benteng terakhir kedaulatan bangsa.