Menu

Mode Gelap

Nasional · 27 Okt 2025 16:19 WITA

Presiden Prabowo di KTT ASEAN Plus Three: Persaingan Harus Jadi Mesin Kemajuan, Bukan Sumber Ketegangan


 Presiden Prabowo di KTT ASEAN Plus Three: Persaingan Harus Jadi Mesin Kemajuan, Bukan Sumber Ketegangan Perbesar

SOALINDONESIA–KUALALUMPUR Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama konkret antarnegara di kawasan dan memastikan agar persaingan tetap bersifat konstruktif, bukan destruktif. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara dalam intervensinya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-28 ASEAN Plus Three (APT) yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Senin (27/10/2025).

Dalam forum yang dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara ASEAN bersama Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan itu, Presiden Prabowo menyoroti bahwa kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara kini menghadapi babak baru kerja sama regional di tengah meningkatnya tantangan global.

“Kita tengah menghadapi situasi dunia yang kompleks, mulai dari perubahan iklim, gangguan perdagangan internasional, hingga meningkatnya ketegangan geopolitik,” ujar Prabowo.

“Bagi Indonesia, hal-hal ini bukan risiko yang bersifat abstrak. Inilah tekanan nyata bagi petani kita, generasi muda kita, dan peran penting yang kita mainkan dalam rantai pasok global,” lanjutnya.

Tegaskan Pentingnya Integrasi Regional dan Ketahanan Ekonom

Presiden Prabowo menyoroti laporan terbaru ASEAN Plus Three Regional Economic Outlook, yang menunjukkan bahwa ekonomi kawasan tetap tangguh. Namun, ia mengingatkan bahwa stabilitas tersebut tidak bisa dianggap sebagai hal yang pasti, mengingat dinamika global yang terus berubah.

READ  Presiden Prabowo Bertolak ke Malaysia Hadiri KTT ASEAN ke-47, Akan Lanjut ke Korea Selatan untuk KTT APEC

Untuk itu, Prabowo menekankan pentingnya memperkuat integrasi ekonomi regional, mendorong diversifikasi perdagangan, serta membangun jaring pengaman keuangan yang kuat di kawasan.

“Indonesia mengakui kontribusi kerja sama trilateral antara Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea bagi seluruh kawasan. Untuk menjaga pertumbuhan dan melindungi diri dari guncangan eksternal, pendalaman kerja sama ini — baik melalui pertemuan puncak maupun tingkat menteri — akan sangat penting,” jelasnya.

Dorong Peningkatan Cadangan Pangan ASEAN dan Kerja Sama Keuangan

Dalam konteks kerja sama konkret, Presiden Prabowo menyerukan peningkatan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR) sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan regional. Cadangan beras darurat ini, kata dia, berperan penting dalam menjamin pasokan yang stabil dan memperkuat kemampuan negara-negara kawasan dalam menghadapi krisis pangan global.

Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya pelaksanaan penuh APT Cooperation Work Plan 2023–2027, serta penguatan Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) sebagai langkah nyata memperdalam kerja sama ekonomi dan keuangan kawasan.

Indonesia, lanjutnya, mendukung penuh pengesahan ASEAN Plus Three Leaders’ Statement on Strengthening Regional Economic and Financial Cooperation sebagai landasan memperkuat sinergi ekonomi antarnegara.

READ  Prabowo Subianto: Indonesia Diberikan Kehormatan dengan Urutan Ketiga di Sidang Majelis Umum PBB ke-80

“Biarlah aspirasi ini menjaga relevansi dan pandangan ke depan kita dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi kawasan,” ujar Prabowo.

Persaingan Sehat Jadi Mesin Kemajuan Kawasan

Presiden Prabowo menutup intervensinya dengan menekankan pentingnya menjaga semangat persaingan yang sehat di tengah meningkatnya dinamika global.

“Saya ingin menegaskan kembali sebuah kebenaran mendasar: persaingan adalah sesuatu yang tak terelakkan — itulah mesin kemajuan. Namun agar benar-benar menjadi pendorong kemajuan, persaingan harus bersifat konstruktif,” tandasnya.

Prabowo menegaskan, ASEAN Plus Three harus menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama ekonomi dan politik bisa berjalan seiring dengan semangat saling menghormati dan membangun kepercayaan antarnegara.

Lanjutkan Diplomasi di KTT ASEAN–Jepang

Sebelum menghadiri KTT APT, Presiden Prabowo juga berpartisipasi dalam KTT ke-28 ASEAN–Jepang di tempat yang sama pada Minggu (26/10/2025). Pertemuan tersebut menandai kelanjutan dari kemitraan strategis selama lebih dari lima dekade antara ASEAN dan Jepang.

Dalam forum tersebut, Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Jepang terhadap Sentralitas ASEAN dan komitmen berkelanjutan dalam menjaga perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas Indo-Pasifik.

READ  WAMI: Musisi Bebaskan Royalti Tak Hentikan Kewajiban Pemungutan

“ASEAN dan Jepang telah lama menjadi mitra dalam memajukan perdamaian, kemakmuran, dan konektivitas di kawasan Indo-Pasifik. Di tengah dunia yang semakin penuh ketidakpastian, kerja sama ini tetap menjadi jangkar kokoh bagi stabilitas kawasan,” kata Prabowo.

Presiden juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi yang inklusif dan adaptif terhadap era digital, melalui implementasi efektif ASEAN–Japan Comprehensive Economic Partnership dan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership).

Ia menyebut bahwa Jepang merupakan mitra penting dalam transisi energi bersih, khususnya pada pengembangan hidrogen, mobilitas listrik, dan bahan bakar berkelanjutan.

“Kita harus terus memperluas kolaborasi di bidang energi bersih dan inovasi teknologi agar kawasan ini menjadi pionir dalam pembangunan hijau,” tambahnya.

Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya kemitraan yang berpusat pada manusia, melalui pertukaran pemuda, pengembangan keterampilan, serta kerja sama akademik lintas negara.

Ia bahkan mengajak seluruh negara ASEAN dan Jepang untuk terus memegang semangat Konferensi Asia–Afrika Bandung 1955, yang menekankan pentingnya kerja sama damai dan saling menghormati antarbangsa.

“Bersama-sama, kita dapat membentuk kawasan yang stabil, tangguh, dan sejahtera bagi semua,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional