SOALINDONESIA–JAKARTA Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit II di Sumatera Selatan pada akhir September 2025. Pembangkit berkapasitas 55 megawatt (MW) ini menjadi salah satu proyek strategis dalam memperkuat bauran energi bersih nasional.
“Resmi fisiknya nanti Insyaallah Bapak Presiden yang akan meresmikan langsung di lokasi. Saya sudah minta waktunya, hanya kemarin masih padat. Kalau tidak akhir bulan ini, paling lambat bulan depan Bapak Presiden sendiri yang datang karena ini proyek 55 MW,” kata Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, dalam acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 di JCC Jakarta, Rabu (17/9).
Sudah Beroperasi Sejak Juni
PLTP Lumut Balai Unit II telah mencapai commercial operation date (COD) pada 30 Juni 2025. Bahkan, pembangkit ini mampu beroperasi di atas kapasitas desain dengan menghasilkan listrik hingga 56 MW.
Sebelumnya, PLTP ini juga lolos uji Unit Rated Capacity (URC) selama 72 jam berturut-turut dan memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada 29 Juni 2025. Sejak awal Juli, pembangkit resmi beroperasi penuh dan menyalurkan listrik ke jaringan nasional.
Dorong Target Net Zero 2060
Keberadaan PLTP Lumut Balai Unit II disebut memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian target net zero emission 2060.
“PLTP ini berkontribusi besar karena mampu mengaliri listrik ke rumah warga sekaligus mereduksi emisi hingga 280 ribu ton CO₂ per tahun,” ujar salah seorang petugas lapangan.
Proyek Strategis Energi Bersih
PLTP Lumut Balai Unit II merupakan bagian dari proyek panas bumi Lumut Balai yang dikembangkan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE). Proyek ini diharapkan meningkatkan pasokan listrik di Sumatera Selatan sekaligus mengurangi ketergantungan pada pembangkit berbahan bakar fosil.
“Kami bersyukur PLTP Lumut Balai Unit II kini dapat beroperasi penuh secara konsisten. Ini bagian dari komitmen jangka panjang PGE dalam menyediakan energi bersih berbasis panas bumi yang andal dan berkelanjutan,” ujar Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7).