SOALINDONESIA–JAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi melakukan perombakan Kabinet Merah Putih periode 2024–2029. Salah satu posisi yang terkena reshuffle adalah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Kepastian reshuffle tersebut diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, di Istana Negara.
“Pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian, di antaranya Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga,” ujar Prasetyo, Senin (8/9/2025).
Namun, hingga saat ini Presiden Prabowo belum melantik pengganti Dito Ariotedjo sebagai Menpora.
Dito Ariotedjo Resmi Pamit
Kabar lengsernya Dito Ariotedjo telah dikonfirmasi langsung olehnya melalui unggahan di Instagram Story pada Senin siang.
“Terima kasih untuk semua yang sudah jalan bersama berusaha membuat perubahan di Pemuda dan Olahraga. Semoga dilanjutkan penerus selanjutnya,” tulis Dito.
Dito sendiri mulai menjabat sebagai Menpora pada 3 April 2023 setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Selama menjabat, ia dikenal aktif mendorong program kepemudaan dan mengawal berbagai persiapan event olahraga internasional.
Puteri Komarudin Dijagokan Jadi Pengganti
Meski belum ada pengumuman resmi, isu santer menyebut nama Puteri Anetta Komarudin sebagai kandidat terkuat pengganti Dito.
Puteri merupakan kader Partai Golkar dan saat ini duduk sebagai Anggota Komisi XI DPR RI. Perempuan kelahiran Bandung, 21 Agustus 1993 itu menempuh pendidikan di University of Melbourne dan lulus pada 2015.
Dengan latar belakang politik dan usianya yang relatif muda, Puteri disebut-sebut sebagai sosok yang tepat untuk melanjutkan kepemimpinan di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Sejauh ini, Presiden Prabowo baru melantik empat menteri baru yakni Menteri Keuangan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Menteri Koperasi, serta Menteri Haji dan Umrah. Sementara posisi Menpora masih menunggu keputusan final dari Presiden.