Menu

Mode Gelap

Nasional · 8 Sep 2025 23:27 WITA

Sejarah Baru, Daging Dam Haji Indonesia Kini Disalurkan dalam Bentuk Olahan Siap Saji


 Sejarah Baru, Daging Dam Haji Indonesia Kini Disalurkan dalam Bentuk Olahan Siap Saji Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Sejarah baru tercipta dalam penyelenggaraan haji Indonesia. Untuk pertama kalinya, daging Dam dan Hadyu yang dikumpulkan dari petugas maupun sebagian jemaah haji, resmi disalurkan ke masyarakat dalam bentuk olahan siap saji.

Peluncuran program ini dilakukan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kantor Baznas, Jakarta, Senin (8/9/2025). Menag menegaskan, inovasi ini bukan hanya soal transparansi tata kelola ibadah haji, tetapi juga bentuk ikhtiar agar manfaat haji bisa dirasakan luas oleh masyarakat Indonesia.

“Alhamdulillah, hari ini kita membuat sejarah. Untuk pertama kalinya, Dam haji bisa sampai kepada masyarakat yang membutuhkan di Tanah Air,” ujar Menag dalam acara Peluncuran Pendistribusian Dam/Hadyu Haji Indonesia Tahun 2025 di Aula BAZNAS.

READ  Hidayat Nur Wahid Dukung KPK Usut Korupsi Kuota Haji Sampai Tuntas

Dam 2025 Lampaui Target 211 Persen

Tahun ini, Dam berhasil dikumpulkan dari 8.447 ekor domba/kambing dengan nilai setara Rp21,3 miliar. Daging tersebut kemudian diolah menjadi 211.075 pouch masakan khas nusantara seperti rendang, gulai, hingga kari.

Setiap paket berisi 5 pouch masakan siap santap dengan total setara 1 kilogram. Capaian ini bahkan melampaui target awal hingga mencapai 211%.

“Awalnya Dam diperuntukkan bagi petugas haji, namun antusiasme jemaah sangat besar. Ini menunjukkan tingginya kepercayaan mereka,” kata Menag.

Fokus pada Gizi dan Penurunan Stunting

Produk olahan Dam didistribusikan kepada 42.215 penerima manfaat di tujuh provinsi: Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

READ  Prabowo Minta Dukungan Presiden Brasil untuk Segera Ratifikasi Perjanjian Dagang Indonesia–Mercosur (IM-CEPA)

Penyaluran ini diprioritaskan bagi peningkatan gizi ibu hamil, program penurunan stunting, serta mendukung agenda pembangunan nasional Asta Cita.

Menag menyebut inovasi ini sebagai terobosan penting. “Dam jangan hanya berhenti sebagai kewajiban ibadah di tanah suci. Dengan pengelolaan yang baik, ia bisa kembali menjadi berkah bagi masyarakat, dan insyaallah berlanjut di tahun berikutnya,” ujarnya.

Hadir Sejumlah Pihak

Acara peluncuran pendistribusian simbolik turut dihadiri pimpinan Baznas, perwakilan Kementerian Haji dan Umrah, Inspektur Jenderal Kemang, serta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional