SOALINDONESIA-PAPUAPEGUNUNGAN—Setelah menjalani rangkaian sidang parlemen dalam momentum peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Legislator DPD RI asal Papua Pegunungan, Ariyanto Kogoya, SE, akhirnya kembali ke kampung halaman.
Bagi Ariyanto, pulang kampung bukan sekadar melepas rindu. Lebih dari itu, ia menyebutnya sebagai jalan pulang ke akar, jalan pulang ke nurani rakyat.
Sesampainya di Distrik Wugi, Kabupaten Tolikara, suasana penuh hangat menyambut kepulangannya. Senyum keluarga, pelukan warga, serta sapaan akrab menjadi energi tersendiri bagi sosok legislator yang dikenal vokal memperjuangkan aspirasi masyarakat Papua Pegunungan di Senayan.
“Kami pulang kampung, ketemu dengan keluarga dan warga masyarakat. Inilah kebahagiaan yang tidak bisa diganti oleh apapun,” ujar Ariyanto.
Dalam kunjungan itu, ia tidak hanya hadir untuk bersilaturahmi. Lebih jauh, Ariyanto membuka ruang dialog dengan masyarakat. Ia mendengar keluh kesah warga, mencatat harapan, dan menyerap aspirasi—dari persoalan pembangunan, pendidikan, kesehatan, hingga akses infrastruktur yang masih menjadi tantangan utama di pegunungan.
Baginya, setiap suara warga adalah pesan moral yang wajib dibawa hingga ke meja sidang di Senayan. Ia berjanji akan menjadikan aspirasi masyarakat Distrik Wugi dan Papua Pegunungan sebagai perhatian khusus dalam perjuangan legislasi.
Kehangatan pertemuan ini menegaskan, meski Ariyanto kini duduk di kursi senator, ia tetaplah anak kampung yang tak pernah melupakan asal-usulnya. Pulang kampung menjadi momen spiritual sekaligus politis—sebuah peneguhan bahwa kekuatan seorang wakil rakyat sejatinya lahir dari rakyat itu sendiri.