Menu

Mode Gelap

News · 13 Sep 2025 13:28 WITA

Wamen Sosial: Presiden Prabowo Targetkan Siswa Sekolah Rakyat Cerdas, Berkarakter, dan Terampil


 Wamen Sosial: Presiden Prabowo Targetkan Siswa Sekolah Rakyat Cerdas, Berkarakter, dan Terampil Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Wakil Menteri Sosial (Wamen Sosial) Agus Jabo Priyono menyampaikan target Presiden Prabowo Subianto bagi para siswa Sekolah Rakyat. Menurutnya, Presiden berharap para lulusan sekolah tersebut memiliki tiga bekal utama: kecerdasan, karakter kebangsaan dan keagamaan, serta keterampilan hidup.

“Jadi anak cerdas, berkarakter kebangsaan dan keagamaan, dan harus dibekali keterampilan,” kata Agus Jabo dalam acara Dialog Perspektif Sekolah Rakyat Harapan Baru, Pendidikan Berkualitas di TVRI, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Agus menjelaskan, lulusan Sekolah Rakyat setingkat SMA akan tetap dibekali keterampilan praktis meski melanjutkan kuliah. Tujuannya agar mereka dapat bekerja sekaligus membantu orang tua.

“Anak-anak akan diarahkan ke mana, hilirisasi harus bisa jamin anak-anak memiliki ilmu sesuai kebutuhan zaman sekarang, terutama IT, bahasa, dan keterampilan. Sehingga, keluar dari jenjang SMA bisa bekerja. Bisa cari nafkah buat dirinya, bantu orang tua,” ujarnya.

READ  KPK Gelar OTT di Sulawesi Tenggara, Diduga Libatkan Bupati Kolaka Timur

Dua Pilihan Lulusan: Kuliah atau Bekerja

Menurut Agus Jabo, para siswa memiliki dua pilihan setelah lulus, yakni melanjutkan pendidikan tinggi atau langsung bekerja. Pemerintah pun telah menyiapkan kerja sama dengan perguruan tinggi dan dukungan beasiswa dari bupati maupun wali kota.

“Sudah kita siapkan, kuliah kita jajaki dengan perguruan tinggi. Yang mau bekerja kita bekali keterampilan,” katanya.

Orang Tua Juga Diberdayakan

Agus menambahkan, Presiden Prabowo juga memerintahkan agar program Sekolah Rakyat tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga orang tua.

“Kalau rumahnya tidak layak, kita juga harus bangun rumah hingga layak huni,” ujarnya.

READ  KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Kredit Fiktif di BPR Jepara Artha, Negara Rugi Rp 254 Miliar

Ia menegaskan, negara hadir untuk mengentaskan kemiskinan, salah satunya lewat pendidikan dan program prioritas Sekolah Rakyat. “Semua anak Indonesia harus sekolah. Negara harus hadir supaya anak-anak punya harapan untuk wujudkan cita-cita,” katanya.

Kurikulum Terpadu dan Ekstrakurikuler

Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta, Regut Sutrasto, mengatakan pola kegiatan siswa diatur secara terjadwal dari bangun tidur hingga kembali tidur. Para guru fokus membangun pendidikan karakter melalui kurikulum asrama.

“Di sekolah berasrama, kita punya waktu luas membimbing anak-anak,” ujarnya.

Selain akademik, siswa juga dibekali kegiatan ekstrakurikuler seperti silat, menari, desain grafis, hingga olahraga futsal. Hal ini untuk membentuk kepercayaan diri sekaligus fisik yang kuat.

READ  Menkumham Supratman: Polemik Royalti Musisi Jangan Langsung Dibawa ke Ranah Pidana

“Kurikulum kami bagaimana membimbing anak-anak dengan kondisi seperti ini, kita ubah menjadi percaya diri,” kata Regut.

Ia menambahkan, setiap anak memiliki potensi yang dikembangkan, bahkan dengan bantuan metode DNA Talent Mapping. “Harapan kami bagaimana anak-anak masyarakat miskin ekstrem bisa mendapatkan pendidikan, sehingga bisa menatap masa depan lebih cerah, cita-cita tercapai,” tuturnya.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Hari ke-6 Evakuasi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: 20 Korban Tewas, 15 Belum Teridentifikasi

5 Oktober 2025 - 02:09 WITA

Paparan Radioaktif Cesium-137 di Cikande: Pemerintah Perketat Akses & Angkut Material Berbahaya

5 Oktober 2025 - 01:57 WITA

Komdigi Bekukan Sementara TDPSE TikTok, DPR Dorong Regulasi Khusus Media Sosial

5 Oktober 2025 - 01:46 WITA

Stok BBM SPBU Swasta Terancam Habis Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Pembelian dari Pertamina

5 Oktober 2025 - 00:49 WITA

TNI Siapkan 200 Motor dan Doorprize Lainnya di HUT ke-80 di Monas, Gratis untuk Masyarakat

5 Oktober 2025 - 00:07 WITA

Mantan Dirut Asabri Adam Damiri Ajukan PK ke MA, Klaim Ada Bukti Baru

4 Oktober 2025 - 21:31 WITA

Trending di News