Menu

Mode Gelap

Nasional · 24 Sep 2025 23:45 WITA

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Tingkat Tinggi PBB Bahas Stabilitas Gaza di Sidang Majelis Umum PBB ke-80


 Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Tingkat Tinggi PBB Bahas Stabilitas Gaza di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 Perbesar

SOALINDONESIA–NEWYORK Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menghadiri High-Level Meeting on the Day After and Stabilization Efforts in Gaza di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-80.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, pada Selasa, 23 September 2025, dan membahas proposal pembentukan misi stabilisasi internasional di bawah naungan PBB untuk membantu mengamankan dan membangun kembali Gaza setelah konflik.

Gencatan Senjata Jadi Prioritas Utama

Dalam pernyataannya yang disampaikan di depan peserta pertemuan, Menlu Sugiono menekankan bahwa gencatan senjata harus menjadi langkah pertama yang esensial untuk meraih stabilitas di Gaza. Ia menegaskan bahwa tanpa adanya gencatan senjata yang memadai, segala upaya untuk membangun kembali wilayah tersebut dan memulai proses perdamaian tidak akan berhasil.

“Tanpa perdamaian di lapangan, tidak ada rencana yang bisa berjalan. Gencatan senjata adalah prasyarat bagi segala upaya ke depan,” ujar Menlu Sugiono, dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu (24/9/2025).

READ  Jaksa Agung Tegaskan Dukung Polri Bongkar Mafia Beras, Sejalan Arahan Presiden Prabowo

Sugiono juga menambahkan bahwa inisiatif “hari setelah” tidak hanya berbicara mengenai rekonstruksi Gaza, tetapi juga harus mengarah pada akhir dari pendudukan yang telah berlangsung lama.

Ia menegaskan bahwa stabilitas kawasan hanya dapat tercapai jika proses tersebut melibatkan langkah-langkah yang mengutamakan hak dan kebutuhan rakyat Palestina.

Indonesia Siap Berkontribusi dalam Misi Perdamaian

Menlu Sugiono menyatakan bahwa Indonesia siap berkontribusi dalam misi perdamaian yang dilaksanakan di bawah naungan PBB. Indonesia, menurutnya, akan memberikan dukungannya dengan mandat yang jelas dan kuat untuk melindungi warga sipil, memastikan akses kemanusiaan tanpa hambatan, serta memperkuat stabilitas kawasan yang menjadi prioritas global.

“Indonesia, siap berkontribusi dalam misi perdamaian di bawah naungan PBB, dengan mandat yang jelas dan kuat untuk melindungi warga sipil, memastikan akses kemanusiaan tanpa hambatan, dan memperkuat stabilitas kawasan,” tegas Menlu Sugiono.

Proses Perdamaian yang Dipimpin Rakyat Palestina

Lebih lanjut, Menlu Sugiono menggarisbawahi bahwa masa depan Gaza harus menjadi proses yang dipimpin dan dimiliki oleh rakyat Palestina itu sendiri. Menurutnya, Indonesia akan terus mendukung langkah-langkah yang mengarah pada solusi dua negara yang diyakini akan menjadi dasar perdamaian yang adil dan abadi.

READ  Presiden Prabowo Tiba di Mesir Hadiri KTT Perdamaian Gaza, Siap Kirim Pasukan Perdamaian RI

“Masa depan Gaza harus tetap menjadi proses yang dipimpin dan dimiliki rakyat Palestina. Indonesia siap berkontribusi pada setiap langkah menuju perdamaian, termasuk proses menuju solusi dua negara,” ujar Menlu Sugiono.

Tindak Lanjut New York Declaration

Pertemuan ini merupakan bagian dari tindak lanjut New York Declaration, sebuah deklarasi yang disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB pada 28–30 Juli 2025. Deklarasi tersebut menggarisbawahi pentingnya upaya internasional untuk stabilisasi Gaza, dan telah disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 12 September 2025.

Indonesia tercatat memiliki peran yang sangat aktif dalam proses ini, bahkan berperan sebagai salah satu co-chair dalam kelompok kerja terkait pada konferensi tersebut.

READ  Menag Nasaruddin Umar dan Danantara Bahas Penguatan Ekosistem Ekonomi Umat dan Wakaf Produktif

Pemerintah Indonesia terus mendorong penyelesaian damai yang berkeadilan di Gaza dan wilayah Palestina secara umum, serta menegaskan komitmennya untuk mendukung resolusi internasional yang mengedepankan hak asasi manusia, keadilan, dan perdamaian.

Tantangan di Hadapan Misi Internasional

Sementara itu, meskipun pertemuan ini membawa harapan baru bagi rekonstruksi dan stabilisasi Gaza, tantangan besar masih ada, terutama terkait dengan bagaimana mengimplementasikan misi internasional yang akan melibatkan banyak pihak dari berbagai negara dan organisasi.

Salah satu tantangan utama adalah bagaimana memastikan keamanan bagi pasukan internasional yang akan terlibat, serta memastikan akses kemanusiaan dapat berlangsung tanpa gangguan.

Peran serta Indonesia yang aktif dalam pertemuan ini menunjukkan komitmen negara ini terhadap perdamaian global dan mendukung solusi yang adil bagi rakyat Palestina.

Dengan latar belakang sejarah dan posisi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mendorong diplomasi yang konstruktif dalam menyelesaikan konflik di Gaza.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Milad ke-113 Muhammadiyah, Tegaskan Peran Strategis dalam Memajukan Bangsa

19 November 2025 - 03:46 WITA

Menko Airlangga dan Menteri Perdagangan Singapura Bahas Penguatan Integrasi Ekonomi Kawasan

19 November 2025 - 03:37 WITA

Pemerintah Perkuat Hubungan Internasional, Indonesia–Singapura Tingkatkan Kerja Sama Investasi dan Pengembangan Kawasan BBK

19 November 2025 - 03:30 WITA

MK Wajibkan Polisi yang Isi Jabatan Sipil Mundur, Menhut Raja Juli Antoni: Kehadiran Polri di Kemenhut Sangat Membantu

19 November 2025 - 03:20 WITA

Trending di Nasional