SOALINDONESIA–PAPUA–TENGAH Tim Tanggap Darurat PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali menemukan tiga jenazah pekerja yang menjadi korban insiden luncuran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave (GBC). Penemuan dilakukan dalam dua tahap pada Minggu (5/10), memperkecil jumlah korban yang masih dalam pencarian dari tujuh menjadi dua orang.
Jenazah pertama ditemukan sekitar pukul 12.00 WIT, sementara dua jenazah lainnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.53 WIT dari lokasi kejadian.
“Selain rekan kerja, mereka adalah bagian dari keluarga besar Freeport. Kehilangan ini membawa duka yang mendalam bagi kita semua,” ujar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, dalam pernyataan resmi.
“Atas nama pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang telah berada di Tembagapura sejak 14 September 2025 lalu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi kekuatan dan ketabahan bagi kita semua.”
Identifikasi Korban
Dari ketiga jenazah yang ditemukan hari ini, satu di antaranya telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Medis dan Kepolisian. Korban adalah:
Victor Bastida Ballesteros, seorang warga negara Republik Chili, yang bekerja sebagai karyawan PT Redpath Indonesia.
Sementara dua jenazah lainnya yang ditemukan sore hari masih dalam proses identifikasi oleh Tim Medis dan Tim Inavis Polres Mimika dengan penuh kehati-hatian dan penghormatan terhadap para korban dan keluarga.
Riwayat Insiden dan Proses Evakuasi
Insiden luncuran material basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave terjadi pada awal September 2025 dan menyebabkan tujuh pekerja tertimbun. Sejak itu, PT Freeport Indonesia langsung menghentikan produksi untuk memprioritaskan operasi pencarian dan penyelamatan.
Sebelumnya, pada Sabtu, 20 September 2025, tim penyelamat berhasil menemukan dua jenazah pekerja, yakni:
Irawan (46), asal Cilacap, Jawa Tengah.
Wigih Hartono (37), asal Tulungagung, Jawa Timur.
Keduanya ditemukan dalam kondisi masih utuh di satu titik yang tertimpa longsoran sekitar pukul 08.45 WIT.
Dukungan Bagi Keluarga dan Komitmen Penyelamatan
Tony Wenas menegaskan bahwa PT Freeport Indonesia akan terus melanjutkan operasi penyelamatan dengan dukungan penuh terhadap keluarga korban.
“Penemuan hari ini adalah kemajuan penting. Namun upaya pencarian belum berhenti. Kami berkomitmen menemukan seluruh rekan kerja kami dan terus memberikan pendampingan intensif kepada keluarga korban,” tegasnya.
Selain dukungan psikologis dan logistik bagi keluarga, PTFI juga bekerja sama erat dengan tim SAR, kepolisian, dan instansi terkait untuk memastikan seluruh tahapan penanganan dilakukan sesuai prosedur keselamatan dan kemanusiaan.
Dampak Produksi dan Operasional
Akibat insiden ini, produksi tambang GBC dihentikan sejak 8 September 2025 dan hingga kini belum kembali beroperasi. Freeport McMoRan, induk perusahaan PT Freeport Indonesia, dalam keterangan sebelumnya menyebut bahwa operasional penuh tambang GBC baru akan kembali berjalan pada tahun 2027, seiring proses pemulihan dan evaluasi keselamatan menyeluruh.
Tersisa Dua Pekerja Dalam Pencarian
Dengan ditemukannya lima dari tujuh korban, saat ini masih tersisa dua pekerja yang belum ditemukan. Proses pencarian terus dilakukan tanpa henti dengan menggunakan teknologi canggih dan pengawasan ketat untuk menjaga keselamatan tim penyelamat.