Menu

Mode Gelap

News · 10 Okt 2025 20:21 WITA

Inklusi Keuangan RI Tembus 92,74%, Tapi Literasi Masih Rendah: Airlangga Soroti Gap 26%


 Inklusi Keuangan RI Tembus 92,74%, Tapi Literasi Masih Rendah: Airlangga Soroti Gap 26% Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa tingkat inklusi keuangan nasional Indonesia telah mencapai 92,74 persen. Angka ini menunjukkan hampir seluruh masyarakat Indonesia kini memiliki akses terhadap layanan keuangan formal, seperti perbankan, pembiayaan, asuransi, dan fintech.

Namun demikian, tingkat literasi keuangan nasional baru mencapai 66,64 persen, menyisakan gap sebesar 26,1 persen yang menjadi perhatian serius pemerintah.

“Inklusi keuangan kita sudah tinggi, 92,74 persen. Tapi literasi masih tertinggal di angka 66,64 persen. Jadi ada gap 26,1 persen. Ini tantangan besar yang harus segera dijawab bersama,” kata Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (10/10/2025).

Gap Literasi Jadi Penghambat Efektivitas Program

Menurut Airlangga, rendahnya tingkat literasi keuangan berisiko menghambat efektivitas program-program strategis pemerintah, terutama yang berkaitan dengan:

READ  Ayah Diplomat Muda Arya Daru Tolak Anggapan Bunuh Diri, Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas

Pemberdayaan UMKM

Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR)

Distribusi bantuan sosial non-tunai

Program pembiayaan inklusif melawan rentenir

“Kalau akses sudah ada tapi pemahamannya masih kurang, masyarakat bisa salah pilih produk, terjebak pinjaman ilegal, atau tidak optimal memanfaatkan fasilitas yang tersedia,” jelasnya.

TPAKD Garda Terdepan Literasi Keuangan

Airlangga menekankan pentingnya peran TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) sebagai ujung tombak edukasi dan pemberdayaan finansial masyarakat di daerah.

“TPAKD harus menjadi jembatan antara program pusat dan masyarakat. Literasi harus ditanamkan dari bawah, dari desa, dari sekolah, dari pelaku UMKM,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi seluruh pemerintah daerah yang telah membentuk TPAKD di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota, serta dukungan penuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai mitra strategis.

READ  Pemerintah Tanggung Penuh Uang Saku Mahasiswa Magang, Setara UMP

Program Strategis TPAKD: dari Pelajar hingga UMKM

✅ 1. Program “Satu Rekening Satu Pelajar”

Sudah menjangkau 87,75 persen pelajar Indonesia

Target 98 persen pada tahun 2026–2027

Bertujuan menanamkan budaya menabung dan pengelolaan keuangan sejak dini

✅ 2. Pembiayaan Melawan Rentenir

Disalurkan dana total Rp 46,71 triliun

Terdapat 1,8 juta debitur sektor prioritas yang telah mendapat akses pembiayaan formal

Fokus pada UMKM agar tidak lagi bergantung pada pinjaman ilegal atau fintech abal-abal

Dukungan TPAKD untuk Energi Bersih: Proyek PLTS Desa

Tak hanya sektor keuangan, TPAKD juga mendukung akses energi bersih melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di desa-desa.

Model yang diterapkan:

1 hektare PLTS menghasilkan 1 MW

READ  Kementerian ESDM Catat 34.000 Titik Sumur Minyak Rakyat, Siap Diverifikasi dan Dilegalkan

Jika diterapkan di 80 ribu desa, potensi energi mencapai 80 GW

“Ini bukan hanya mendukung energi bersih, tapi juga menciptakan ekosistem ekonomi baru di desa,” tutur Airlangga.

Airlangga: Sinergi Jadi Kunci

Menko Perekonomian menegaskan bahwa keberhasilan peningkatan inklusi dan literasi keuangan sangat bergantung pada kerja sama lintas sektor dan lintas daerah.

“Kami melihat sinergi antara pusat, daerah, OJK, perbankan, dan lembaga keuangan non-bank berjalan baik. Ini momen untuk mempercepat transformasi ekonomi rakyat,” katanya menutup.

Infografik: Angka Kunci Akses dan Literasi Keuangan Indonesia

Indikator Capaian

Inklusi Keuangan 92,74%

Literasi Keuangan 66,64%

Gap Literasi-Inklusi 26,1%

Pelajar Punya Rekening 87,75%

Debitur Anti Rentenir 1,8 juta

Pembiayaan UMKM Resmi Rp 46,71 T

Target PLTS Desa 80 GW

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Kejagung Tegaskan Tak Ada Istilah “Oplosan” dalam Kasus Korupsi Minyak, Hanya “Blending” BBM

11 Oktober 2025 - 02:16 WITA

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Temui Pimpinan Muhammadiyah, Bahas Izin Usaha Pertambangan

10 Oktober 2025 - 23:59 WITA

Ketua Baleg DPR RI Bob Hasan: Karakter Pancasila Harus Jadi Fondasi Pembangunan Nasional

10 Oktober 2025 - 23:34 WITA

Wapres Gibran Tanggapi Roy Suryo dan dr Tifa Ziarah ke Makam Kakek-Neneknya

10 Oktober 2025 - 21:20 WITA

Soal Eksekusi Silfester Matutina, Kejagung Minta Bantuan Hadirkan ke Jaksa

10 Oktober 2025 - 21:10 WITA

Teror Bom Guncang Sekolah Internasional di Jakarta dan Tangsel, Polisi Pastikan Nihil Ancaman

10 Oktober 2025 - 21:01 WITA

Trending di News