SoalIndonesia—Jakarta—Dari timur Indonesia, tepatnya dari tanah Bugis-Makassar, muncul tiga sosok yang kini menjadi sorotan nasional. Mereka adalah putra-putra Sulawesi Selatan yang menorehkan tinta emas dalam perjalanan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Ketiganya — Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin — berhasil masuk dalam daftar 10 besar menteri dengan kinerja terbaik versi lembaga riset IndoStrategi.
Namun di antara mereka, nama Prof. Nasaruddin Umar menjadi yang paling menonjol. Dalam survei nasional yang dilakukan IndoStrategi pada awal September hingga 13 Oktober 2025, Menteri Agama menempati posisi ketiga dengan skor kinerja 3,26, hanya terpaut tipis dari dua besar.
Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman, menjelaskan bahwa survei ini menilai capaian setiap menteri berdasarkan keberhasilan program prioritas, inovasi kebijakan, serta tingkat kepuasan publik terhadap kinerja kementerian.
“Bapak Prof. Nasaruddin Umar menunjukkan performa yang sangat solid, terutama dalam memperkuat moderasi beragama, membangun harmoni sosial, dan mengembalikan wajah Kementerian Agama sebagai lembaga yang teduh, melayani, dan menyejukkan,” ujar Ali saat merilis hasil survei di Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).
Selama setahun terakhir, Prof. Nasaruddin dikenal aktif mendorong transformasi pelayanan publik berbasis spiritualitas dan etika kebangsaan. Program moderasi beragama yang dipimpinnya tak hanya menjadi slogan, tetapi terwujud dalam kerja nyata di berbagai daerah, termasuk melalui pelatihan lintas iman, digitalisasi layanan keagamaan, dan penguatan lembaga pendidikan pesantren.
Langkah-langkah itu membuat Kemenag mendapat apresiasi luas, baik dari kalangan akademisi, tokoh agama, maupun masyarakat umum.
Selain Prof. Nasaruddin, dua menteri asal Sulawesi Selatan lainnya juga menampilkan performa impresif. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang dikenal dengan gaya kerja cepat dan tegas, menempati peringkat kelima (skor 3,21) berkat keberhasilannya menstabilkan harga pangan, memperluas lahan produktif, serta memperkuat program kemandirian pertanian nasional.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin berada di peringkat kedelapan (skor 3,13), dengan penilaian positif atas kebijakan reformasi pertahanan, peningkatan kesejahteraan prajurit, serta strategi modernisasi alutsista yang efisien dan berdaulat.
Ketiganya dianggap berhasil membawa semangat kerja keras khas Sulawesi Selatan — etos yang dikenal dengan falsafah “Resopa temmangingngi namalomo naletei pammase dewata”, yang berarti “Hanya dengan kerja keras dan kesungguhan, rahmat Tuhan akan turun.”
Dalam konteks nasional, ketiga menteri ini menjadi simbol bahwa integritas dan profesionalisme dari daerah dapat berkontribusi besar terhadap kemajuan bangsa.
“Para menteri asal Sulsel menunjukkan bahwa kepemimpinan daerah yang kuat, disiplin, dan religius dapat menjadi teladan bagi kementerian lain,” tambah Ali.
Sebagai informasi, hasil lengkap survei IndoStrategi menempatkan Mendikdasmen Abdul Mu’ti di peringkat pertama (skor 3,35) dan Menlu Sugiono di posisi kedua (skor 3,32). Survei ini melibatkan 424 responden dari 34 provinsi, menggunakan metode purposive sampling dengan responden berpendidikan minimal S1, meliputi dosen, guru, pengusaha, aktivis, hingga karyawan profesional.
Dengan torehan ini, Prof. Nasaruddin Umar, Amran Sulaiman, dan Sjafrie Sjamsoeddin bukan hanya membawa nama baik Sulawesi Selatan, tetapi juga memperlihatkan bahwa kerja tulus dan visi kebangsaan dapat melahirkan kinerja gemilang dalam pemerintahan nasional.











