SOALINDONESIA–JAKARTA Presiden Prabowo Subianto hari ini mencoba langsung pengalaman menaiki KRL Commuter Line Jabodetabek dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Tanah Abang, dalam rangka meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru yang telah selesai direvitalisasi dan diperluas.
Prabowo tiba di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, sekitar pukul 10.50 WIB, didampingi Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Direktur Utama PT KAI (Persero) Bobby Rasyidin.
Tinjau Fasilitas dan Sapa Penumpang
Setibanya di Manggarai, Presiden meninjau area stasiun yang kini tampil dengan wajah baru dan konsep modern. Ia mendapat penjelasan langsung dari Dirut KAI terkait masterplan Stasiun Manggarai yang dikembangkan sebagai Transit Oriented Development (TOD) — kawasan terpadu yang menghubungkan stasiun dengan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (Rusun MBR).
Selama kunjungan, Prabowo juga menyempatkan diri menyapa penumpang KRL dan warga sekitar, bahkan beberapa di antaranya berfoto spontan bersama Presiden.
Tak lama kemudian, Prabowo menaiki armada KRL terbaru yang baru diimpor dari perusahaan China, CRRC Qingdao Sifang, menuju Stasiun Tanah Abang. Di dalam kereta, Prabowo duduk berdampingan dengan Dirut KAI serta tiga penumpang biasa. Perjalanan berlangsung lancar tanpa henti, dan rombongan tiba di Stasiun Tanah Abang sekitar pukul 11.18 WIB.
Disambut Pejabat Negara di Stasiun Tanah Abang
Sesampainya di lokasi, Presiden disambut oleh Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Peresmian ini menandai babak baru dalam modernisasi transportasi perkotaan di Jabodetabek. Stasiun Tanah Abang kini telah menjelma menjadi pusat integrasi transportasi multimoda yang lebih luas, nyaman, dan inklusif.
Transformasi Besar-Besaran Stasiun Tanah Abang
Revitalisasi besar Stasiun Tanah Abang dilakukan dengan tujuan mengubahnya menjadi stasiun hub intermoda modern yang mampu melayani hingga 300.000 penumpang per hari — meningkat dua kali lipat dari kapasitas sebelumnya yang hanya 150.000 penumpang per hari.
Menurut Corporate Secretary PT PP (Persero), Joko Raharjo, proyek senilai Rp 309 miliar ini mencakup pembangunan gedung baru seluas 18.150 meter persegi, revitalisasi jalur eksisting sepanjang 1.489 meter, serta penambahan berbagai fasilitas pendukung modern.
“Stasiun Tanah Abang kini hadir sebagai stasiun hub intermoda yang modern, aman, dan nyaman. Keberhasilan proyek ini tidak lepas dari inovasi dan kolaborasi lintas pihak yang solid,” ujar Joko dalam keterangan sebelumnya.
Lebih Banyak Jalur, Peron, dan Fasilitas Publik
Setelah revitalisasi, jumlah jalur rel aktif bertambah dari empat menjadi enam, sedangkan peron bertambah dari dua menjadi empat. Perubahan ini meningkatkan kapasitas layanan dan memperlancar arus penumpang pada jam sibuk.
Bangunan baru Stasiun Tanah Abang juga dirancang dengan konsep pelayanan publik yang humanis dan ramah bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
Fasilitas yang kini tersedia antara lain:
Area UMKM dan ruang perkantoran,
Toilet di setiap lantai (masing-masing dua untuk pria dan dua untuk wanita di sisi kiri dan kanan),
Toilet difabel, ruang menyusui, ruang kesehatan, serta ruang lost and found,
7 unit lift dan 11 unit eskalator untuk mempermudah mobilitas vertikal pengguna,
Area tunggu yang lebih luas dan nyaman dengan sistem keamanan terpadu.
Langkah Nyata Modernisasi Transportasi Nasional
Revitalisasi Stasiun Tanah Abang merupakan bagian dari program besar peningkatan layanan transportasi massal perkotaan yang tengah digalakkan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
Dengan peresmian ini, Tanah Abang kini menjadi salah satu simpul utama jaringan transportasi publik Jakarta, terhubung dengan moda lain seperti bus TransJakarta, ojek daring, dan jalur pejalan kaki terintegrasi.
“Transformasi ini bukan hanya soal bangunan, tapi tentang pelayanan publik yang lebih manusiawi, efisien, dan berkelanjutan,” ujar Prabowo kepada awak media.











