SOALINDONESIA–JAKARTA Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan telah mengantongi identitas terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat siang (7/11/2025). Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Istana Negara, Jakarta.
“Untuk terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan. Tim masih melakukan pendalaman terkait identitas dan latar belakangnya,” ujar Listyo.
Ia menambahkan, penyidik kini tengah memeriksa lebih lanjut lingkungan sekitar pelaku, termasuk tempat tinggal dan aktivitas keseharian yang bersangkutan. Pendalaman juga dilakukan oleh tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Densus 88 Antiteror untuk memastikan motif di balik aksi tersebut.
“Kami masih mendalami berbagai aspek, mulai dari identitas, lingkungan, sampai kondisi rumahnya. Semua akan diinformasikan setelah proses pemeriksaan selesai,” jelasnya.
Salah Satu Korban Diduga Pelaku, Masih Dalam Operasi
Kapolri mengonfirmasi bahwa dua korban ledakan saat ini menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dari hasil penyelidikan awal, salah satu korban yang tengah dioperasi diduga sebagai pelaku utama peristiwa tersebut.
“Untuk sementara, satu dari korban yang sedang dioperasi merupakan terduga pelaku. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan medis dan forensik,” kata Listyo.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad membenarkan bahwa pelaku yang dimaksud masih hidup dan sedang dalam penanganan medis di RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
“Saya mendapat informasi bahwa pelaku masih dioperasi. Jadi belum meninggal dunia seperti yang beredar,” ujar Dasco saat ditemui di lokasi rumah sakit.
Menurutnya, pelaku berusia 17 tahun dan masih berstatus siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya pengumuman resmi identitas pelaku kepada pihak kepolisian.
“Identitas lengkap nanti biar disampaikan langsung oleh kepolisian. Kita hormati proses hukumnya,” imbuh Dasco.
Ledakan Terjadi Saat Salat Jumat, Siswa Panik dan Berhamburan
Insiden ledakan terjadi di area masjid sekolah saat pelaksanaan salat Jumat baru akan dimulai, sekitar pukul 12.00 WIB. Berdasarkan kesaksian sejumlah siswa, ledakan pertama terdengar dari tengah masjid, diikuti suara dentuman kedua beberapa menit kemudian dari area belakang sekolah.
Seorang saksi mata, S, siswa kelas XI SMAN 72, menuturkan momen kepanikan yang terjadi di tengah jamaah salat.
“Pas mau iqomah, tiba-tiba ada suara ledakan dari tengah masjid. Semua langsung lari keluar, bantu teman-teman yang luka. Tak lama, ada ledakan kedua dari belakang sekolah,” ujarnya dengan pakaian yang masih berlumuran darah temannya.
S mengatakan, ia sempat menolong beberapa korban sebelum petugas medis datang. Ia juga melihat adanya percikan api dan kepulan asap setelah dentuman pertama.
“Saya sempat bantu obati luka-luka teman karena tahu sedikit cara pertolongan pertama. Banyak yang syok, telinga berdengung, nggak bisa dengar apa-apa,” tuturnya.
Polisi Telusuri Motif, Isu Perundungan Jadi Perhatian
Seiring berkembangnya informasi di media sosial, muncul dugaan bahwa pelaku merupakan korban perundungan (bullying) di lingkungan sekolah. Namun, Kapolri menegaskan bahwa isu tersebut masih perlu verifikasi lebih lanjut dan belum dapat dijadikan kesimpulan.
“Motif masih dalam pendalaman. Kami sedang mengumpulkan berbagai informasi agar nanti bisa disampaikan secara utuh dan tidak menimbulkan spekulasi,” kata Listyo.
Polisi juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan kabar yang belum terkonfirmasi kebenarannya, terutama terkait identitas pelaku dan korban.
Sekolah dan Pemerintah Dukung Pemulihan Korban
Sementara itu, pihak sekolah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Kementerian Sosial untuk memberikan pendampingan psikologis kepada siswa yang menjadi korban atau saksi dalam peristiwa tersebut.
Pemerintah juga memastikan bahwa semua korban luka mendapat perawatan gratis di rumah sakit rujukan.
“Kami fokus pada pemulihan korban terlebih dahulu, baik fisik maupun psikologis. Setelah itu baru penyelidikan bisa dilakukan lebih mendalam,” ujar perwakilan Dinas Pendidikan Jakarta Utara.
Kronologi Singkat Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Waktu kejadian: Jumat, 7 November 2025, sekitar pukul 12.00 WIB
Lokasi: Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Korban: Beberapa siswa mengalami luka-luka; dua dirawat intensif
Terduga pelaku: Siswa kelas XII, usia 17 tahun, kini dalam perawatan medis
Status penyelidikan: Dalam pendalaman oleh tim gabungan Polda Metro Jaya dan Densus 88











