Menu

Mode Gelap

Nasional · 19 Nov 2025 23:30 WITA

BNPT Sebut Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara Diduga Terinspirasi Grup True Crime Community


 BNPT Sebut Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara Diduga Terinspirasi Grup True Crime Community Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Eddy Hartono, menyatakan bahwa pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara diduga kuat meniru aksi ekstrem yang pernah dia akses dari grup True Crime Community (TCC).

“Jadi dia bisa meniru ide perilaku apa yang terjadi, sehingga dia meniru supaya bisa dibilang hebat ya, supaya ada kebanggaan. Nah itu dari segi psikologis,” kata Eddy dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).

BNPT menduga paparan konten ekstrem secara terus-menerus membuat pelaku bertindak tanpa mempertimbangkan risiko, hanya untuk mendapatkan rasa bangga atau pengakuan.

READ  Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia terhadap Solusi Dua Negara di PBB: Siap Kirim Pasukan Perdamaian untuk Palestina

Analisis Psikologis dan Rehabilitasi

Untuk menangani kasus ini, BNPT menggandeng Kementerian PPPA, KPAI, Kemensos, serta ahli psikologi untuk menganalisis kondisi psikologis para pelajar yang terpapar konten ekstrem.

“Nah itulah yang kami sekarang dengan Kementerian PPA, dengan KPAI, kemudian Kemensos, melibatkan ahli-ahli psikologis untuk tadi itu, memetakan. Sehingga ketika diketahui secara psikologis apa yang terjadi, baru kita melakukan rehabilitasi,” ucap Eddy.

Hasil pemetaan ini nantinya akan menentukan metode rehabilitasi paling tepat bagi anak berhadapan hukum (ABH) yang terpapar ide radikal.

“Kira-kira rehab apa yang pas ketika orang atau anak-anak ini mengalami tekanan secara psikologis. Nah itu yang sekarang kita kembangkan,” jelasnya.

READ  Mendikdasmen Abdul Mu’ti Siapkan Tim Khusus Cegah Bullying di Sekolah, Kasus Tangsel Jadi Sorotan

Pergeseran Tren Perekrutan Terorisme

Eddy Hartono juga menyoroti pergeseran pola perekrutan terorisme. Saat ini, perekrutan lebih banyak dilakukan secara online, bukan lagi melalui jalur ideologis klasik.

Dalam kajian psikologis modern, tren ini disebut memetic radicalization atau memetic violence, yakni proses di mana seseorang meniru ide atau perilaku ekstrem dari konten daring.

“Bahwa rekrutmen secara online ini memang sedang tren ya. Bahwa di dalam kajian psikologis itu ada istilahnya namanya memetic radicalization atau memetic violence ya. Jadi dia lebih kepada meniru ide atau perilaku,” ujar Eddy.

READ  Pasca Teror Bom di Sekolah Internasional, Presiden Prabowo Beri Arahan Khusus ke BIN, BNPT, dan Polri

BNPT menegaskan bahwa tren baru ini memerlukan pendekatan rehabilitasi khusus karena berbeda dengan cara radikalisasi tradisional yang bersifat ideologis langsung.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Salam Hormat untuk Presiden UEA MBZ Saat Resmikan RS Kardiologi Emirates-Indonesia

19 November 2025 - 23:37 WITA

Presiden Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran di Bantul dan Infrastruktur Strategis Lainnya

19 November 2025 - 23:19 WITA

Presiden Prabowo Minta Anak Sekolah Tak Lagi Dikerahkan Sambut Kunjungan Kerja

19 November 2025 - 23:10 WITA

Presiden Prabowo Kompak dengan Sri Sultan HB X Saat Kunjungan Kerja ke Bantul

19 November 2025 - 22:39 WITA

Mendagri Tito Karnavian Siap Bertolak ke Cilacap untuk Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Usai Banjir dan Longsor Memakan Korban

19 November 2025 - 04:18 WITA

Kuota Haji 2026 Disamaratakan 26 Tahun, Gus Irfan: Dinamis dan Tergantung Pendaftar

19 November 2025 - 04:05 WITA

Trending di Nasional