Menu

Mode Gelap

Nasional · 20 Nov 2025 02:46 WITA

Menkomdigi Minta Platform Digital Bersiap Terapkan PP TUNAS, Game Online Jadi Sorotan


 Menkomdigi Minta Platform Digital Bersiap Terapkan PP TUNAS, Game Online Jadi Sorotan Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta seluruh platform digital—termasuk layanan gim daring atau game online—mulai melakukan transisi untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak (PP TUNAS).

Menurut Meutya, pemerintah memang belum menjatuhkan sanksi tegas sebagaimana yang diterapkan Australia. Namun, masa transisi ini diberikan agar para penyelenggara platform dapat mempersiapkan kemampuan teknologinya.

“Kita memberikan waktu karena platform perlu menyiapkan teknologinya,” ujar Meutya di Gedung Sapta Pesona, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (19/11). Ia menegaskan bahwa aturan ini bukan upaya membatasi perkembangan teknologi, tetapi memastikan anak terlindungi dari paparan konten berisiko di ekosistem digital.

READ  Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Gaza, Wakil Ketua MPR: Indonesia Kini Diperhitungkan di Kancah Global

Meutya menilai teknologi kecerdasan buatan sebenarnya sudah memungkinkan platform membedakan pengguna anak dan dewasa. Namun, pemerintah tidak ingin penerapan aturan langsung dilakukan secara ketat sebelum kesiapan teknologi tercapai. “Kita tidak mau pembatasan ini malah menghambat kemajuan teknologi yang sangat baik,” tambahnya.

Dirjen Pengawasan Ruang Digital: Sanksi Administratif Akan Diperkuat

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Alexander Sabar, menegaskan bahwa PP TUNAS juga memperkuat kewajiban platform untuk tunduk pada regulasi, termasuk pengenaan sanksi administratif berjenjang bagi pelanggar.

“Sanksi administratif sudah diatur, dari surat teguran hingga pemutusan akses,” jelas Alexander.

READ  Jubir Yaqut Bantah Tudingan MAKI Soal Menteri Agama Tak Boleh Jadi Pengawas Haji

Ia mengungkap bahwa sektor gim daring memiliki dasar pengaturan teknis melalui Indonesia Game Rating System (IGRS). Mulai Januari 2026, standar penilaian tersebut akan diberlakukan lebih ketat bagi seluruh penyelenggara layanan gim.

“Januari 2026 akan strict. Gim daring yang tidak comply akan dikenakan sanksi administratif,” ujarnya.

Proses sanksi dilakukan bertahap, mulai dari pemberitahuan, teguran, hingga pemblokiran sebagai langkah terakhir. Penegakan aturan ini, kata Alexander, juga berlaku untuk semua penyelenggara sistem elektronik, termasuk platform komunikasi.

Pemblokiran Bisa Berlaku untuk Keseluruhan Platform

Alexander menegaskan bahwa cakupan sanksi tidak sebatas pada grup atau ruang tertentu di dalam platform. Apabila penyelenggara menolak permintaan Kemkomdigi untuk menghapus konten berbahaya atau negatif, maka seluruh platform dapat dikenakan tindakan pemblokiran.

READ  KPK Ungkap SK Pencabutan Empat Izin Tambang Nikel di Raja Ampat Belum Terbit

“Kalau ada konten negatif dan mereka tidak mematuhi permintaan take down, mereka tetap terkena ketentuan,” pungkasnya.

Dengan penerapan PP TUNAS dan persiapan menuju 2026, pemerintah menekankan pentingnya ekosistem digital yang aman bagi anak, sekaligus mendorong platform untuk meningkatkan kesiapan teknologi dan kepatuhan pada regulasi nasional.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Menhan Sjafrie Tegaskan Penertiban Tambang Timah Ilegal di Babel: “Negara Tak Boleh Kalah”

20 November 2025 - 05:11 WITA

Presiden Prabowo Subianto Sampaikan Salam Hormat untuk Presiden UEA MBZ Saat Resmikan RS Kardiologi Emirates-Indonesia

19 November 2025 - 23:37 WITA

BNPT Sebut Ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara Diduga Terinspirasi Grup True Crime Community

19 November 2025 - 23:30 WITA

Presiden Prabowo Resmikan Jembatan Kabanaran di Bantul dan Infrastruktur Strategis Lainnya

19 November 2025 - 23:19 WITA

Presiden Prabowo Minta Anak Sekolah Tak Lagi Dikerahkan Sambut Kunjungan Kerja

19 November 2025 - 23:10 WITA

Presiden Prabowo Kompak dengan Sri Sultan HB X Saat Kunjungan Kerja ke Bantul

19 November 2025 - 22:39 WITA

Trending di Nasional