Soalindonesia–JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan ambisinya untuk mencapai nol kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia mengatakan sejumlah langkah penguatan telah disusun, mulai dari pembatasan jumlah penerima di tiap dapur hingga kewajiban sterilisasi food tray.
Dadan mengakui masih ada kasus keracunan penerima MBG dalam beberapa bulan terakhir, namun ia menargetkan situasi itu segera berakhir.
“Memang masih ada yang mengalami kejadian dan itu jumlahnya harus kita tekan terus-menerus. Targetnya, nol kejadian,” ujar Dadan dalam Indonesia Connect Outlook 2026 di Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Tiga Langkah Utama Penguatan Dapur MBG
Dadan memaparkan tiga strategi untuk memastikan keamanan pangan MBG di seluruh Indonesia.
1. Pembatasan Jumlah Penerima Per Dapur
Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG kini dibatasi jumlah penerimanya.
Maksimal 3.000 penerima, jika dikelola oleh juru masak profesional.
Jika tidak ada tenaga profesional, batasnya turun menjadi 2.500 penerima.
“Dengan mengurangi beban dapur, kualitas makanan lebih terjaga,” jelas Dadan.
2. Uji Bahan Baku dengan Rapid Test
Seluruh bahan baku, baik sebelum maupun setelah dimasak, harus diperiksa dengan rapid test untuk mendeteksi kandungan berbahaya.
“Sehingga kita tahu bahan bakunya baik atau tidak, dan hasil masakannya layak dikonsumsi atau tidak,” katanya.
3. Food Tray Wajib Disterilisasi 120 Derajat
Untuk mencegah kontaminasi silang, setiap dapur wajib memiliki alat sterilisasi food tray.
Food tray harus:
Dicuci bersih
Disterilisasi dengan uap panas 120°C selama 3 menit
“Food tray harus kembali steril meski sudah dicuci,” tegas Dadan.
Standar Air: Wajib Air Matang atau Tersertifikasi
BGN juga mewajibkan dapur MBG menggunakan air siap konsumsi, baik air matang, air kemasan, atau air isi ulang yang tersertifikasi.
“Kualitas air di Indonesia berbeda-beda. Karena itu, instruksi kami jelas: gunakan air tersertifikasi untuk memasak dan mencuci,” ucap Dadan.
Pengurangan Penerima Tidak Boleh Mencederai Relawan
Sebelumnya, Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, mengingatkan bahwa pengurangan jumlah penerima manfaat MBG tidak boleh dijadikan alasan untuk memecat relawan dapur.
BGN meminta seluruh SPPG mempertahankan tenaga relawan yang selama ini menjadi tulang punggung operasional dapur.
Tentang Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis merupakan strategi nasional untuk:
meningkatkan gizi anak-anak,
menekan angka stunting,
dan mempersiapkan SDM Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Program ini menyasar:
siswa PAUD hingga SMA/SMK,
ibu hamil,
dan ibu menyusui.
Dengan anggaran besar dan jangkauan nasional, BGN dituntut memastikan seluruh proses aman, higienis, dan tepat sasaran.
Dengan langkah penguatan yang kini diberlakukan, BGN optimistis kasus keracunan akibat MBG dapat dihilangkan sepenuhnya, seiring peningkatan standar higienitas yang lebih ketat di seluruh dapur penyedia.











