Menu

Mode Gelap

Nasional · 25 Agu 2025 20:32 WITA

Bersama AHY, Wamen Viva Yoga Lepas Tim Ekspedisi Patriot ke 154 Kawasan Transmigrasi


 Bersama AHY, Wamen Viva Yoga Lepas Tim Ekspedisi Patriot ke 154 Kawasan Transmigrasi Perbesar

SOALINDONESIA – JAKARTA
Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), serta Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara melepas Tim Ekspedisi Patriot di Balai Kartini, Jakarta, Senin (25/8/2025).

Tim Ekspedisi Patriot beranggotakan 2.000 peneliti dari kalangan guru besar, sarjana, dan mahasiswa berbagai perguruan tinggi. Mereka berasal dari ITB, UI, UGM, IPB, ITS, Undip, Unpad, hingga 17 perguruan tinggi daerah seperti Universitas Sulawesi Barat, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Tadulako. Para peneliti akan diterjunkan ke 154 kawasan transmigrasi, mulai dari Sabang, Aceh, hingga Merauke, Papua Selatan.

Viva Yoga mengatakan, sebelum diberangkatkan para peneliti telah mengikuti pembekalan selama dua hari. “Program ini melibatkan kementerian dan lembaga negara terkait sehingga para menteri dan kepala lembaga negara menjadi narasumber pembekalan,” ujarnya.

READ  Cak Imin Minta Daerah dengan Pekerja Migran Tinggi Bangun Sistem Perekrutan dari Desa

Selain dirinya dan M. Iftitah, pembekalan juga menghadirkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto; Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi; Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono; Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu; Gubernur Lemhanas TB. Ace Hasan Syadzily; Kepala Badan Pangan Nasional H. Arief Prasetyo Adi; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2016–2019 Eko Putro Sandjojo; Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2005–2009 Erman Suparno; environmental content creator Jerhemy Owen; serta presenter Shahnaz Haque.

Para peneliti mengemban misi riset dan pemetaan potensi ekonomi untuk mendukung Asta Cita di kawasan transmigrasi. “Mereka akan menjalankan misi selama 4 bulan di kawasan transmigrasi yang ditunjuk,” kata Viva Yoga. Selama itu, para peneliti diharapkan merasakan semangat para transmigran yang mengubah lahan kosong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. “Dalam ekspedisi, tim menggali potensi apa yang bisa dikembangkan sesuai kebutuhan daerah,” tambahnya.

READ  Mendagri Tito Pastikan Beras SPHP di Palembang Lancar dan Terjangkau

Ia mengingatkan bahwa hidup di kawasan transmigrasi penuh tantangan. “Bagi para peneliti kali pertama tinggal di sana tentu akan mengalami tantangan seperti yang dikatakan Mas AHY tadi, seperti tidak ada air conditioner (AC), tempat tidur yang tak nyaman, dan jauh dari keluarga,” ujarnya. “Dari tantangan inilah sikap patriotisme kita diuji,” lanjutnya.

Menurut Viva Yoga, meski penuh rintangan, kerja keras transmigran membuahkan hasil. “Lahan yang dulu berupa hutan, rawa, atau gambut kini menjadi tanaman pangan dan perkebunan hortikultura yang meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan transmigran. Seperti harapan Presiden Prabowo Subianto, transmigrasi dilakukan untuk mengentaskan kemiskinan,” ucap mantan Anggota Komisi IV DPR itu.

READ  OJK Pastikan Korban Kerusuhan Demo Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

Program transmigrasi, lanjutnya, bukan hanya meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan kemiskinan, tetapi juga melahirkan 1.567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten, dan 3 provinsi sejak era Presiden Soekarno tahun 1950. “Transmigran adalah pahlawan pembangunan karena telah mengubah sesuatu yang tidak ada menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi, pemerintahan, budaya, pendidikan, dan kemajuan lainnya,” tegasnya.

Menutup acara, Viva Yoga menyampaikan pesan bagi para peneliti. “Selamat bertugas, selamat menunaikan misi. Yakin usaha sampai,” ujarnya.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Baca Lainnya

Lokasi Jatuhnya Helikopter PK-IWS Ditemukan, Evakuasi Ditunda Akibat Cuaca Buruk

11 September 2025 - 08:22 WITA

Pemerintah Setuju RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas 2025, Pakar Desak DPR Segera Bahas

11 September 2025 - 02:49 WITA

Presiden Prabowo Telepon Emir Qatar Usai Serangan Israel ke Doha

11 September 2025 - 02:27 WITA

Komnas Perempuan Desak Revisi UU P2MI, Soroti Perlindungan Jaminan Sosial Lintas Batas

11 September 2025 - 02:18 WITA

TNI Pertimbangkan Langkah Hukum terhadap CEO Malaka Project Ferry Irwandi

11 September 2025 - 02:08 WITA

BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir 1 Minggu di Bali, 9 Orang Tewas dan 6 Hilang

11 September 2025 - 00:55 WITA

Trending di News