Menu

Mode Gelap

Nasional · 14 Sep 2025 17:31 WITA

Kompolnas Ungkap 3 Kunci Reformasi Polri: Digital, HAM, dan Pengawasan


 Kompolnas Ungkap 3 Kunci Reformasi Polri: Digital, HAM, dan Pengawasan Perbesar

SOALINDONESIA–JAKARTA Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menekankan tiga hal utama yang menjadi kunci dalam upaya mereformasi Polri, yakni instrumen digital, hak asasi manusia (HAM), dan pengawasan.

Komisioner Kompolnas Muhammad Choirul Anam mengatakan, reformasi Polri sejatinya tidak dimulai dari nol, melainkan memaksimalkan upaya yang sudah berjalan dengan memperkuat instrumen-instrumen penting tersebut.

“Ini bisa jadi modalitas, mana yang diperkuat, mana yang diperbaiki, mana yang harus diganti. Itu yang mungkin bisa jadi semacam roadmap (peta jalan) penguatan kepolisian untuk memastikan polisi profesional dan humanis yang tetap memegang prinsip HAM,” kata Anam, Minggu (14/9/2025).

READ  Presiden Prabowo Buka Pesta Rakyat HUT ke-80 RI di Monas, Ribuan Warga Padati Karnaval Nusantara

Instrumen Digital

Anam menyoroti pentingnya evaluasi terhadap instrumen kepolisian di ruang digital agar selaras dengan perkembangan zaman. Ia menekankan bahwa kepolisian harus tetap melindungi kebebasan berekspresi, berpendapat, dan berkumpul sesuai konstitusi.

“Kita bisa lihat bagaimana instrumen-instrumen yang ada itu sesuai enggak dengan perkembangan zaman sehingga bisa memastikan perlindungan masyarakat, jaminan hak masyarakat itu bisa maksimal,” ujarnya.

Instrumen HAM

Kompolnas juga menyoroti masih adanya tindakan represif aparat saat menghadapi masyarakat. Menurut Anam, hal ini menunjukkan perlunya penguatan instrumen HAM di tubuh Polri, terutama melalui pendidikan dan pembentukan kultur.

READ  Pemerintah Resmi Luncurkan Skema PPPK Paruh Waktu untuk Non-ASN Tahun 2025

“Kalau masih ada budaya kekerasan atau penggunaan kewenangan berlebihan dan sebagainya, harus diperkuat di level mengubah kultur. Mengubah kulturnya salah satu yang paling mendasar adalah di level pendidikan,” tegasnya.

Instrumen Pengawasan

Aspek pengawasan juga disebut tidak kalah penting, baik pengawasan internal melalui Divisi Propam maupun pengawasan eksternal oleh Kompolnas.

“Bagaimana Propam efektif atau tidak, termasuk Kompolnas sebagai pengawas eksternal. Memperkuat Kompolnas agar efektif mencegah pelanggaran dan memberikan temuan-temuan yang bisa mengubah kebijakan juga penting untuk dipikirkan,” jelas Anam, dilansir Antara.

READ  Menteri PKP Pastikan Data BPS Jadi Acuan Program 3.000 Rumah Subsidi di Maluku

Prabowo Siapkan Komisi Reformasi Polri

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto usai berdialog dengan Gerakan Nurani Bangsa (GNB), menyatakan akan membentuk komisi evaluasi dan reformasi Polri.

Dalam dialog yang digelar di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis (11/9), GNB menyampaikan aspirasi perlunya reformasi kepolisian. Hal itu langsung disambut Prabowo yang berkomitmen menindaklanjuti.

“Tadi juga disampaikan oleh GNB perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian, yang disambut juga oleh Pak Presiden (yang) akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian,” kata anggota GNB Pendeta Gomar Gultom.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

Baca Lainnya

Jokowi Beri Arahan Kesiapan Pemilu 2029 ke Elite PSI Saat Bertemu di Bali

5 Oktober 2025 - 01:27 WITA

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Temui Presiden Prabowo di Kertanegara, Dapat Arahan Khusus Jelang HUT ke-80 TNI

5 Oktober 2025 - 00:36 WITA

Menag Nasaruddin Umar Ziarah ke Makam Puang Ramma, Ajak Umat Teladani Kesalehan dan Kesederhanaan Ulama Kharismatik Sulsel

5 Oktober 2025 - 00:16 WITA

Jokowi Beri Arahan ke Pengurus Baru PSI: Fokus Penguatan Struktur dan Kaderisasi

4 Oktober 2025 - 22:11 WITA

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Temui Presiden Prabowo di Kertanegara, Tegaskan Pesan Persatuan TNI

4 Oktober 2025 - 19:44 WITA

Jokowi Temui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara: Pertemuan Dua Jam, Isi Pembicaraan Masih Dirahasiakan

4 Oktober 2025 - 19:27 WITA

Trending di Nasional