SOALINDONESIA–JAKARTA Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima audiensi 36 Tenaga Pengajar Al Azhar Mesir (Mab’uts) yang akan bertugas di Indonesia pada periode 2025–2028. Pertemuan berlangsung di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta.
Hadir dalam kesempatan tersebut Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno, Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri Imam Syaukani, Staf Khusus, Staf Ahli Menteri, serta perwakilan dari Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Luar Negeri.
Menag menyampaikan apresiasi atas dedikasi para Mab’uts dalam mengajarkan ilmu agama dan bahasa Arab di Indonesia.
“Kami berterima kasih kepada para Mab’uts yang telah dengan penuh kesungguhan mendampingi masyarakat dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Kehadiran Anda memperkaya khazanah keilmuan sekaligus mempererat hubungan persahabatan kedua negara,” ujar Menag.
Dalam pertemuan itu, Menag juga berbagi pengalamannya saat kunjungan kenegaraan ke Timur Tengah bersama Presiden. Ia sempat bertemu dengan Menteri Wakaf Mesir, Usama Al-Azhari, untuk membicarakan peluang penguatan kerja sama pendidikan keagamaan.
Salah satu gagasan yang didiskusikan adalah rencana membuka cabang Al Azhar di Indonesia.
“Dengan adanya cabang di Indonesia, para pelajar Asia Tenggara bisa belajar dengan tenang tanpa harus khawatir dengan dinamika geopolitik di Timur Tengah,” jelas Menag.
Selain itu, Menag mengusulkan penambahan jumlah guru yang dikirimkan Al Azhar ke Indonesia.
“Kami mengusulkan agar Al Azhar dapat mengirimkan sekitar 200 tenaga pengajar untuk disebarkan ke seluruh pesantren di Indonesia,” katanya.
Usulan itu mendapat sambutan positif dari pihak Mesir.
“Ustaz Usama menyampaikan, jangankan 200, Mesir siap mengirimkan hingga 2.000 guru,” tambah Menag.
Menurutnya, kerja sama dengan Al Azhar menjadi penting karena kesamaan mazhab ulama Mesir dengan mayoritas masyarakat Indonesia.
“Kesamaan ini penting agar para pengajar dapat membimbing umat Islam Indonesia dengan pemahaman agama yang moderat dan sesuai tradisi keilmuan,” tegasnya.
Di akhir pertemuan, Menag menyampaikan penghargaan sekaligus undangan terbuka kepada para Mab’uts.
“Jika setelah purna tugas Anda ingin kembali berkunjung ke Indonesia, kami akan dengan tangan terbuka menerima kedatangan Anda,” ucapnya.
Audiensi ini semakin meneguhkan eratnya hubungan persahabatan Indonesia–Mesir, khususnya melalui jalur kerja sama pendidikan agama Islam yang telah terjalin sejak lama.